Mobil Datsun GO hitam bernomor polisi L 1091 ZC terjun bebas di Sungai Dusun Banaran, Desa Sidotentrem, Bangilan, Tuban. Insiden ini membuat dua penumpang yakni kakak beradik hanyut hingga ditemukan tewas.
Polisi menceritakan detik-detik terjadinya peristiwa ini. Polisi juga telah meminta keterangan para saksi pascaevakuasi mobil dan dua korban tewas.
Kejadian ini berlangsung Minggu (2/4) sekitar pukul 18.00 WIB. Mobil terperosok masuk ke dalam sungai dan kemudian hanyut di sungai yang kedalamannya sekitar empat meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini berlangsung saat sedang hujan deras hingga air menggenangi jalan desa sekitar 50 cm. Diketahui, jalan desa tersebut berada di dekat sungai.
"Mobil Datsun Go terperosok. Saat jalan yang dilalui terjadi banjir dan berdekatan dengan sungai, kemudian mobil hanyut ke dalam sungai yang diperkirakan mempunyai kedalaman sekitar 4 meter," jelas Kapolsek Bangilan Iptu Rukandar.
Mobil yang sempat terseret derasnya air sungai itu dikemudikan oleh Alvi Nararya Hardian (28) bersama adiknya Alfrio Anfasya Hardian Maula (21). Korban bernama Alvi merupakan seorang PNS, sedangkan adiknya Alfrio Anfasya Hardian Maula masih kuliah.
Keduanya tinggal di Jalan Mirah Delima Desa Gadung, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Namun, mereka disebut berasal dari Dusun Bendo, Desa Sidokumpul, Kecamatan Bangilan, Tuban.
"Kedua Jenazah berhasil dievakuasi, sudah dalam keadaan meninggal dunia," imbuh Kapolsek Bangilan.
Dari hasil pemeriksaan tim medis, sang kakak mengalami luka memar pada kepala kiri, pelipis kiri, kelopak mata kiri dan pudak kiri. Sedangkan adiknya mengalami luka memar di kepala sebelah kanan.
Setelah dilakukan visum, kedua jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk langsung dimakamkan.
(hil/dte)