Sat Lantas Surabaya Buka-bukaan Awal Munculnya Ide Hipnotis Pelanggar Lalin

Sat Lantas Surabaya Buka-bukaan Awal Munculnya Ide Hipnotis Pelanggar Lalin

Deny Prastyo - detikJatim
Minggu, 02 Apr 2023 17:25 WIB
KBO Sat Lantas Polrestabes Surabaya AKP Satriyono
KBO Sat Lantas Polrestabes Surabaya AKP Satriyono yang akan menghipnotis pelanggar lalin. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Sat Lantas Polrestabes Surabaya akan memberikan hipnoterapi kepada pelaku balap liar dan pelanggar lalu lintas lainnya. Lalu dari mana awal datangnya ide hipnoterapi tersebut.

Ide itu muncul karena KBO Sat Lantas Polrestabes Surabaya memang punya keahlian hipnoterapi.

"Kami akan memberikan traffic hipnoterapi kepada pelaku pelanggaran lalu lintas dan itu akan dipandu oleh KBO Sat Lantas kami," jelas Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman kepada detikJatim, Minggu (2/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, KBO Sat Lantas Polrestabes Surabaya AKP Satriyono mengaku ide hipnoterapi tersebut muncul dari Kasat Lantas. Saat itu Kasat Lantas Arif tahu kalau Satriyono punya kemampuan menghilangkan trauma dengan hipnoterapi.

"Ide itu dari Pak Kasat Lantas dan Pak Waka Sat Lantas setelah mengetahui saya sering membantu orang-orang yang ingin menghilangkan trauma-trauma yang dialami," beber Satriyono.

ADVERTISEMENT

Satrioyono kaget kalau ide itu ternyata benar-benar akan diterapkan kepada para pelanggar lalu lintas yang terjaring dalam razia pada Sabtu (1/4) malam di Jalan Tunjungan. Nantinya, saat mengambil kendaraan, para pelanggar lalu lintas yang mayoritas pelajar itu akan diberi hipnoterapi. Polisi akan memberi sugesti ke mereka untuk terus tertib berlalu lintas demi menekan angka kecelakaan.

"Semuanya kembali kepada tingkat fokus. Tapi kita bisa memberikan support, memberikan sugesti ke mereka bahwa sesuatu akan bisa diraih, akan bisa dicapai. Intinya apa yang kita lakukan dengan pekerjaan kita juga sama. Ketika fokus, konsentrasi bisa mendapatkan hasil, paling tidak mendekati yang kita mau," ungkap Satriyono.

"Kita pasti mengimbau bahwa sekecil apapun pelanggaran itu akan menimbulkan dampak atau menimbulkan kecelakaan. Mungkin saat ini setelah melanggar tidak akan terjadi kecelaakan, tapi mungkin itu dibiarkan akan menjadi kebiassan dan kebiasaan itu akan ada mentoknya juga. Karena hari sial tidak ada dalam kalender, karena terbiasa melanggar lampu merah dianggap biasa dan terjadi kecelakaan," sambungnya.

Dengan memberikan sugesti positif tentang tertib berlalu lintas, Satriyono berharap pengendara mencintai keselamatan dirinya sendiri. Ketika kesadaran itu muncul, pengendara juga bisa memikirkan keselamatan orang lain.

"Love your self, mencintai diri kita sendiri dengan tidak membuat pelanggaran lalu lintas. Sehingga bisa menekan angka pelanggaran di luar (jalan). Harapan kami bisa menekan angka kecelakaan. Kira-Kira seperti itu yang akan disugestikan kepada para pelanggar," tandas Satriyono.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads