Pemkot Bakal Hentikan Operasional, Pemilik Perahu Tambang: Nggak Solutif!

Pemkot Bakal Hentikan Operasional, Pemilik Perahu Tambang: Nggak Solutif!

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 01 Apr 2023 22:30 WIB
Perahu Tambang di Surabaya
Perahu Tambang di Kebonsari Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Pemkot Surabaya berencana memberhentikan operasional perahu tambang pekan depan. Hal itu dilakukan setelah adanya kecelakaan perahu tambang yang tenggelam diduga karena kelebihan muatan di Kemlaten, Surabaya menewaskan seorang warga.

Dari pantauan detikJatim, sejumlah perahu tambang di kawasan Pagesangan, Jambangan, hingga Kedurus Surabaya masih beroperasi. Namun, mereka terlihat tak memuat kendaraan hingga berlebihan atau penuh sesak.

Salah satunya adalah pemilik perahu tambang di Kebonsari Raya Surabaya, Kuncoro. Dia mengaku belum mengetahui kebijakan wali kota untuk menghentikan perahu tambang di Surabaya itu. Meski demikian ia mengaku sangat tidak setuju bila operasional perahu tambang dihentikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum tahu, tapi saya pasti nggak setuju, karena kami kan penghasilannya dari sini. Kalau dihentikan, malah menambah angka pengangguran," kata Kuncoro kepada detikJatim, Sabtu (1/4/2023).

Pria berusia 45 tahun itu mengaku juga belum mendapat sosialisasi mengenai penghentian operasional perahu tambang di Surabaya dari Pemkot Surabaya. Namun, sosialisasi perihal bahaya arus dan cuaca ekstrem sudah dia terima.

ADVERTISEMENT

"Kalau ada arusnya deras ya tutup, tapi meski tanpa ada sosialisasi ya kami tahu dan sadar diri. Kami akan tutup. Biasanya sosialisasi sebelumnya dari polisi, kelurahan, dan kecamatan ke sini untuk beri imbauan," imbuhnya.

Kuncoro mengakui, pada saat sudah ada imbauan agar tidak beroperasi saat cuaca ekstrem masih saja ada perahu tambang yang kekeh beroperasi. Menurutnya, hal itulah yang justru mengancam keamanan dan keselamatan penumpang.

Perahu Tambang di SurabayaKuncoro salah satu pengelola Perahu Tambang di Surabaya mengendalikan perahu miliknya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)

"Tapi memang ada juga kapal yang ngeyel masih jalan, padahal sudah diimbau nggak boleh jalan," paparnya.

Kuncoro berharap pemerintah tak melarang perahu tambangan beroperasi. Sebab, untuk di armadanya saja ada 8 kepala keluarga yang bekerja dan menggantungkan hidup dari kapal itu.

Tak hanya itu, warga Kebonsari Raya Surabaya itu mengaku masyarakat juga diuntungkan dengan adanya tambangan. Sebab keberadaannya mampu memangkas kebutuhan BBM, waktu, dan jarak tempuh.

"Ini kapal keluarga, kami juga ajak masyarakat sekitar yang butuh kerja juga. Selain itu orang nambang (penumpang) kan juga butuh cepat, biaya lebih murah, dan memangkas waktu," ujar pria yang memiliki 3 anak itu.

Hal senada disampaikan operator tambangan di Bogangin Surabaya, Adam Agus Dwi Ramadhani. Menurutnya, larangan perahu tambang beroperasi bukan kebijakan yang solutif.

"Saya nggak setuju, pendapatan kami kan dari kapal ini. Kebijakan itu nggak solutif!" Tutur Adam kepada detikJatim.

Meski berstatus sebagai karyawan, ia mengaku keberatan dengan adanya wacana pelarangan itu. Sebab hal itu justru menimbulkan angka pengangguran baru.

"Tidak semua perahu tambangan sama, kalau di saya keamanan dan aturannya selalu diperhatikan, juga ikuti peraturan yang ada. Beda dengan sebelumnya (perahu Kemlaten yang tenggelam), kapasitas dan perahu tidak layak, mungkin udah tua, jadi kan rentan," tutup warga Bogangin itu.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads