Sapa Milenial Probolinggo, Gus Sadad Sebut Nasib Bangsa Ditentukan Anak Muda

Sapa Milenial Probolinggo, Gus Sadad Sebut Nasib Bangsa Ditentukan Anak Muda

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 30 Mar 2023 00:45 WIB
gus sadad
Gus Sadad menggelar tadarus politik milenial di Probolinggo (Foto: Dok. Gerindra Jatim)
Probolinggo -

Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad kembali roadshow 'Tadarus Politik Milenial'. Kali ini, tadarus politik milenial digelar di Probolinggo yang diselenggarakan Forum Santri Milenial' Probolinggo.

Ratusan santri dari beberapa pesantren di wilayah Kabupaten dan Kota Probolinggo memadati lokasi acara. Seperti pada kegiatan serupa sebelumnya, Anwar Sadad tetap energik menanggapi pertanyaan para milenial.

Dalam pemaparannya, politikus yang akrab disapa Gus Sadad ini mengatakan bahwa bertemu para santri di pondok pesantren, ibaratnya dia pulang ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kalau ketemu santri dan ke pesantren, seakan pulang ke rumah, sebab saya pernah duduk dan belajar di lembaga yang sama dengan adik-adik sekalian. Oleh sebab itu, saya sangat yakin yang akan menggantikan saya di posisi saat ini adalah dari kalangan santri," jelas Sadad dalam keterangannya, Rabu (29/3/2023).

Gus Sadad kemudian menyinggung soal Pemilu 2024. Di mana Pemilu 2024 yang akan datang akan diikuti oleh para anak-anak muda, oleh karena itu, Gus Sadad mewanti-wanti ke para milenial soal nasib bangsa Indonesia yang ada di tangan anak-anak muda.

ADVERTISEMENT

"Yang namanya politik atau kekuasaan itu sama pentingnya dengan agama. Agama itu pokok, sedang kekuasaan adalah penjaganya," kata Wakil Ketua DPRD Jatim ini sambil mengutip pendapat Imam al-Ghazali.

Dengan memahami hal ini, lanjut Gus Sadad anak muda akan bisa membedakan mana politik pragmatis dan mana politik partisipatif yang memang mengakomodir kepentingan masyarakat luas.

"Oleh sebab itu, saya tekankan pada adik-adik semua, politik itu adalah cara untuk menjaga agama kita, karenanya mereka yang kita pilih haruslah orang yang benar-benar bisa menjaga agama kita," jelasnya.

Keluarga Ponpes Sidogiri Pasuruan ini merasa senang bisa berdiskusi dengan santri, karena mereka telah dibekali dengan pemahaman agama yang mendalam.

"Jangan berkecil hati, dengan belajar yang rajin dan semangat yang luarbiasa, saya yakin kaum santri bisa mendapatkan tempat di masyarakat dan bukan tidak mungkin menjadi pemimpin untuk masyarakat," bebernya

Tak hanya itu, politikus yang masuk bursa Cagub Jatim ini juga terkejut ketika salah seorang santri menanyakan tentang etika politik yang dikaitkan dengan viralnya karikatur tikus DPR. Hal itu, menurut Sadad, menandakan telah ada kesadaran politik di lingkungan santri, dibuktikan mereka mengikuti perkembangan politik.

"Karena ini era teknologi, tentu perkembangan politik itu bisa diakses seluruh masyarakat dari berbagai kanal," tandasnya.




(faa/iwd)


Hide Ads