Klaim Sudah Punya Masterplan, Pemkot Malang Anggarkan Rp 12 M Atasi Banjir

Klaim Sudah Punya Masterplan, Pemkot Malang Anggarkan Rp 12 M Atasi Banjir

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 27 Mar 2023 23:30 WIB
Hujan deras mengguyur Kota Malang sejak siang, membuat sejumlah genangan air di beberapa titik.
Banjir yang menggenangi ruas jalan di Kota Malang. (Foto: M Bagus Ibrahim/File detikJatim)
Malang -

Banjir masih menjadi pekerjaan besar yang dihadapi Kota Malang. Di sisi lain, Pemkot Malang mengklaim telah merancang masterplan drainase sebagai solusi mengatasi problem banjir.

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang menyatakan, eksekusi masterplan drainase untuk penanganan banjir sudah berjalan sejak tahun lalu. Analis Sumber Daya Air Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang Yocky Firmanda mengungkapkan bahwa masterplan tersebut telah memetakan 35 titik Daerah Aliran Drainase (DAD) yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Malang.

"Kita intinya bangun entry (drainase) yang besar dulu, baru kemudian konsentrasi pada jaringan selanjutnya," ujar Yocky kepada wartawan, Senin (27/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua titik DAD di Jalan Terusan Dieng dan Jalan Jupri sudah dikerjakan tahun lalu. Kedua DAD itu menghabiskan anggaran APBD Kota Malang sekitar Rp 7 miliar.

"Kalau di tahun 2023 ini kami akan merealisasikan untuk main drain-nya saja dulu. Termasuk DAD di wilayah Sawojajar dan Kedungkandang. Itu ada 3 titik pembangunan untuk mengurangi genangan di Jalan Danau Toba, Kerinci, Toba Raya sekaligus Gribig," katanya.

ADVERTISEMENT

Yocky mengaku Pemkot Malang menyiapkan anggaran sekitar Rp 12 miliar untuk pembangunan drainase tersebut. Pembangunan itu ditargetkan bisa rampung tahun ini.

"Untuk penuntasan (drainase) di 3 titik ini pagu anggarannya sekitar Rp 12 miliar. Ini untuk tahun tunggal. Jadi kami wajib menyelesaikan di akhir tahun 2023 ini. Kalau sekarang masih dalam proses lelang," ungkapnya.

Sementara untuk titik DAD lainnya akan dikerjakan secara bertahap, menyesuaikan kemampuan APBD Kota Malang.

"Kita menyesuaikan renja (rencana kerja) dan pagu dari Bappeda," tegasnya.

Sementara itu, DPRD Kota Malang mendorong Pemkot lebih serius menangani persoalan banjir. Dewan berharap masterplan tersebut tak hanya jadi gembar-gembor pemkot, namun harus cepat direalisasikan.

"Kami ingin APBD fokus mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di Kota Malang. Jangan mengatasi akibat permasalahannya saja, namun penyebab dari permasalahan itu juga harus diatasi," kata Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika dikonfirmasi terpisah.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads