.webp)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang para pejabat dan pegawai pemerintah buka puasa bersama selama Ramadan 1444 H. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pejabat dan PNS boleh buka puasa bersama, asalkan bersama anak yatim.
Eri mengatakan, berdasarkan SE Pemerintah Pusat, masyarakat boleh untuk mengadakan buka bersama. Namun, yang tidak boleh ialah PNS. Terlebih buka bersama yang dilakukan secara berlebihan.
Akan tetapi, Eri tak melarang jika ada PNS buka bersama dengan anak-anak yatim. Tetapi jika menggelar buka puasa bersama dengan sesama PNS atau pejabat hal itu tidak boleh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nek buka sama anak yatim oleh, tolong dibedakno (dibedakan). Sudah dijelaskan dengan Pak Pramono Anung, beliau sudah secara gamblang arti surat yang beliau sampaikan," kata Eri, Sabtu (25/3/2023).
"Jadi, ojok onok polemik meneh (jangan ada polemik lagi). Kalau ada masyarakat yang buka bareng silahkan, lek PNS kalau mengadakan buka bareng karo anak yatim. Bukan PNS Kota Surabaya, Diskominfo ngadakno bukber nak hotel opo gak oleh," imbuhnya.
Menurut Eri, selama ini Pemkot Surabaya juga kerap melakukan buka puasa hampir setiap tahun. Namun buka selalu dilakukan bersama anak yatim di tiap instansi.
Sedangkan jika pihaknya menemukan anak buahnya buka puasa bersama pejabat lain, terlebih di hotel. Maka pihaknya tak segan memanggil dan memberi sanksi.
"Onok, ambek anak yatim iku wes kebiasaan (ada, sama anak yatim itu sudah kebiasaan). Pemkot tak wajibkan kalau buka bersama silahkan, tapi dengan kaum dhuafa, anak yatim dan fakir miskin," tutur Eri.
"Nek nak dines ngadakno nak hotel, langsung tak sikat ambek aku (kalau pejabat dinas mengadakan di hotel, langsung tak sikat)," jelasnya.
Sebab menurutnya, imbauan Jokowi sudah jelas. Larangan buka puasa hanya untuk pejabat dan PNS. SEdangkan untuk masyarakat umum tak ada larangan. "Jadi, tidak melarang warga untuk melakukan buka bersama," tandas Eri.
(abq/fat)
