"Reaktivasi jalur kereta ini merupakan bagian dalam memperbesar kekuatan ekonomi Madura salah satunya dengan melakukan penguatan infrastruktur transportasi," ujar Emil di Surabaya, Selasa (21/3/2023).
Emil menjelaskan melalui Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbangkertasusila, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis, dan Lintas Selatan ini upaya reaktivasi jalur kereta di Madura masuk ke dalam prioritas ke-7.
"Upaya reaktivasi jalur kereta di Madura ini sudah masuk ke dalam Perpres nomor 80 tahun 2019 serta mendapat prioritas ketujuh dengan porsi anggaran Rp 3,35 T," jelasnya.
"Kita optimis di tahun ini mendapat lampu hijau tetapi kita juga harus melihat pasti siklusnya tidak di tahun ini ya, artinya direncanakan. Kita harapkan juga diperkuat di RPJMN di 2024-2029," tambahnya.
Lebih lanjut, mantan bupati Trenggalek ini menekankan pentingnya untuk melakukan upaya afirmasi atau keberpihakan kepada Madura
"Walaupun dalam Perpres ini prioritas ketujuh, tetapi kita dorong menjadi prioritas nomor satu. Oleh karena itu ibu Gubernur bersurat melalui Kementerian Perhubungan untuk melakukan percepatan pada Februari lalu," tegasnya.
Kemudian Emil merinci permasalahan yang diperkiraan akan muncul dalam proses reaktivasi jalur KA tersebut. Salah satunya adalah pembebasan lahan
"Upaya reaktivasi jalur kereta api ini melibatkan 14 stasiun dan 97 jembatan, namun ada titik tertentu yang butuh perhatian khusus," ungkapnya.
Berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan Kemenhub RI terkait reaktivasi jalur KA di Madura menunjukkan rerata angka peralihan preferensi moda transportasi dari mobil ke kereta api sebanyak 23,90%. Lalu dari motor ke kereta api sebanyak 12,04%, termasuk angkutan barang dengan rerata peralihan sebanyak 32,94%
Emil menyampaikan Pemprov Jatim terus menambah fasilitas pelayanan publik di Madura salah satunya dengan kehadiran Bakorwil IV Pamekasan dan RSUD Provinsi Mohammad Noer Pamekasan sekaligus memproyeksikan Pamekasan menjadi center of Madura.
"Pamekasan juga diproyeksikan menjadi center of Madura ya, dengan meningkatkan pelayan publik salah satunya dengan kehadiran Bakorwil IV Pamekasan dan RSUD Provinsi Mohammad Noer Pamekasan sebagai pusat kegiatan wilayah (PKW)," bebernya.
Di sisi lain Madura masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus terus digenjot seperti angka pengangguran dan pertumbuhan sektor pendorong ekonomi.
"Struktur ekonomi Madura hari ini 31% pertanian primer, harusnya pertanian ini mampu mengungkit industri dan perdagangan 15% perdagangan dan 15% pertambangan tetapi industri belum muncul," katanya.
Di akhir Emil berharap sinergi semua stakeholder dalam upaya peningkatan infrastruktur transportasi melalui reaktivasi jalur KA di Madura ini untuk pertumbuhan ekonomi dan kesiapan masyarakat dapat berjalan bersama.
"Mudah-mudah upaya ini mampu menjadi salah satu upaya yang dapat meningkatan perekonomian Madura tentu dengan kolaborasi yang dibangun antara pemerintah, tokoh agama dan tokoh masyarakat dapat berjalan berseiring memajukan Madura." Tutup Emil
Turut hadir Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa, pakar Laboratorium Transportasi ITS Hera Widyastuti, serta Ketua Ormas Madura Asli Raya Ashadi.
(dpe/dte)