Cerita Sedih di Wisuda ITS, Ibu Naik Panggung Wakili Almarhum Putranya

Kabar Pendidikan

Cerita Sedih di Wisuda ITS, Ibu Naik Panggung Wakili Almarhum Putranya

fahri zulfikar - detikJatim
Senin, 20 Mar 2023 12:42 WIB
Kisah Haru Wisuda ITS, sang ibu wakili anaknya yang sudah meninggal
Cerita sedih di wisuda ITS. (Foto: Doc. ITS)
Surabaya -

Ada sebanyak 1.280 mahasiswa diwisuda di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada Sabtu (18/3). Di antara kegembiraan ribuan wisudawan itu ada cerita sedih yang dialami orang tua salah satu mahasiswa.

Seorang ibu menghadiri wisuda itu untuk mewakili putranya, salah satu lulusan ITS yang sudah meninggal. Almarhum adalah Fashan Boby Nurmahdi. Ibunda yang mewakili kelulusannya adalah Endah Rochani.

Di acara pengukuhan mewakili sang mendiang putranya itu tangis haru dan bangga terpancar dari manik mata kala menerima ijazah sarjana mendiang putra bungsunya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng menyatakan bahwa ITS meluluskan mahasiswa dari jenjang Sarjana Terapan (D4), Sarjana (S-1), Magister (S-2), hingga Doktor (S-3).

"Total 350 wisudawan di antaranya dinyatakan lulus dengan predikat cum laude," tutur Rektor ITS dilansir dari detikEdu, mengutip laman resmi ITS.

ADVERTISEMENT

Berhasil Menamatkan Teknik Geomatik

Endah berjalan dengan kepala tegap ke atas panggung setelah mendengar nama mendiang anaknya bergema di GOR Futsal Pertamina ITS. Riuh tepuk tangan hadirin turut menyertai momen menyentuh hati itu.

Endah sangat bangga dengan anaknya yang berhasil menamatkan pendidikan tinggi di Departemen Teknik Geomatika ITS. Ia ungkapkan di akhir-akhir masa berkuliah, almarhum putranya gigih menuntaskan tugas akhir.

Bahkan mendiang Boby selalu membawa laptop dan mengerjakan tugas meskipun harus dirawat di rumah sakit.

"Sampai sebelum meninggal pun, ia tetap berusaha hingga akhir," kata sang ibu dikutip dari laman resmi ITS, Minggu (19/3/2023).

Totalitas dan Aktif Berorganisasi

Endah juga mengungkapkan, perjuangan dan semangat Boby saat menjalani kehidupan kampus tak hanya sebatas dalam berkuliah tetapi juga dalam berorganisasi.

Bahkan jiwa kepemimpinan yang ada pada diri anaknya sudah ditunjukkan pada keaktifannya di Himpunan Mahasiswa Teknik Geomatika (HIMAGE) ITS.

Kala itu, ia pernah menjabat sebagai Kepala Biro Finansial Bidang Kesejahteraan Mahasiswa.

Ia juga menceritakan dukungan keluarga sepanjang perjuangan Boby yang tak pernah sedikitpun absen mendampingi hingga akhir hayatnya. "Kami selalu ada di samping mendiang hingga napas terakhirnya," tutur Endah.

Endah mengenang bagaimana kedekatannya dengan sang putra semasa hidup. Di balik sifat almarhum yang pendiam, Endah tahu betul perangai putranya yang selalu totalitas dalam setiap hal yang dijalani.

"Setelah 22 tahun berlalu, saya menyadari betapa dekatnya hubungan kami," kenang Endah.

Dalam kesempatan sambutannya, ia menceritakan bahwa pencapaian mendiang Boby dalam menyandang gelar sarjana sudah sepatutnya dapat memantik api semangat mahasiswa kampus perjuangan.

Endah berharap, kisah almarhum dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan yang memperjuangkan hal serupa. "Jika mendiang Boby di tengah sakitnya mampu menuntaskan studinya, tentu rekan lain juga bisa," pungkasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads