Penasaran melihat fenomena itu perangkat desa Bades, Kecamatan Pasirian, Lumajang dan anggota Koramil Pasirian melakukan pengecekan keberadaan lokasi tanah bergoyang di Desa Bades tersebut.
Perangkat Desa Bades Sutasmir membenarkan bahwa tanah bergoyang itu memang ditemukan di tepi aliran sungai yang dilalui banjir lahar gunung Semeru. Luasan tanah bergoyang ini sekitar 3x3 meter.
![]() |
"Tanah ini bergoyang saat ada orang yang menginjak maupun ada truk yang lewat di sampingnya karena ada getaran. Luasnya 3x3 meter," ujar Sutasmir kepada detikJatim, Selasa (14/3/2023).
Warga menduga tanah bergoyang ini terjadi karena ada lumpur yang tertutup tanah. Dengan demikian, saat tanah itu diinjak maka akan bergoyang karena masih ada air di dalamnya.
"Penyebab tanah bergoyang ini mungkin sebelumnya lumpur kemudian terkena urukan pasir sehingga di atasnya kering tapi di bawahnya masih basah," ujar Sutasmir.
Agar tanah itu tidak diinjak warga maupun dilewati truk pasir yang melintas, perangkat desa setempat untuk sementara ini memberikan tanda menggunakan ranting kayu.
"Untuk mengantisipasi warga agar tidak terjebak di tanah bergoyang ini, maupun truk pasir, kami mengantisipasi dengan memberi tanda ranting pohon," kata Sutasmir.
(dpe/fat)