Puluhan warga korban Lumpur di dalam Peta Areal Terdampak (PAT) asal Desa Renokenongo, Porong, Sidoarjo, meluruk Kantor Badan Pertanahan Negara (BPN) setempat. Mereka menanyakan sertifikat tanah hunian mereka di Perum Reno Joyo, Desa Kedung Solo, Kecamatan Porong, yang belum juga tuntas.
Mereka mengaku telah mengajukan persyaratan sertifikasi tanah hunian mereka di Perum Reno Joyo secara bersama-sama di Kantor BPN di Jalan Lingkar Timur Sidoarjo, Senin (13/3/2023).
Pitanto (58), salah satu warga korban lumpur yang tinggal di Perumahan Reno Joyo mengatakan kedatangan mereka kali ini bukan untuk unjuk rasa. Mereka hanya mau mempertanyakan progress pengurusan sertifikat tanah rumah mereka di Perumahan Reno Joyo yang belum selesai hingga sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebetulan kami mendatangi kantor BPN ini secara bersama-sama, mereka membawa persyaratan permohonan sertifikat sendiri-sendiri. Karena jumlahnya banyak seperti unjuk rasa," kata Pitanto saat ditemui di Kantor PBN Sidoarjo, Senin (13/3/2023).
Pitanto menjelaskan, sebenarnya warga korban lumpur asal Desa Reno Kenonggo yang pindah ke Reno Joyo telah mengajukan permohonan sertifikat itu sejak 2016. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan.
"Kami mendatangi BPN tujuannya ingin mengetahui persyaratan apa saja yang kurang? Menurut kami persyaratan yang sudah disertakan sudah lengkap, tapi kok sampai sekarang penjelasannya masih berbelit-belit," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan warga lainnya Yudo Wintoko. Menurutnya, warga korban lumpur yang saat ini menempati Perumahan Reno Joyo belum mempunyai sertifikat. Sebenarnya warga sudah menyerahkan persyaratan yang diminta BPN.
"Kami tidak tahu persyaratan apalagi yang diperlukan oleh BPN. Tapi persyaratannya pada umumnya kami sudah melengkapi. Kami berharap pihak BPN sudi menjembatani kepengurusan sertifikat tanah milik warga korban lumpur," tandas Yudo.
Sementara Humas BPN Sidoarjo Irman Tanu menjelaskan bahwa pengajuan sertifikat tanah itu masih dalam pembahasan. Tanah yang ditempati warga sebenarnya sudah bersertifikat tapi sertifikat itu tergabung milik beberapa orang saja.
"Dalam waktu dekat kami bersama tim akan mendatangi Perumahan Reno Joyo, mengajak warga untuk berdialog. Dan berjanji akan membantu serta memudahkan proses kepengurusan sertifikat tanah warga korban lumpur," tandas Irman.
Pantauan detikJatim, warga korban lumpur datang ke kantor BPN sejak pagi pukul 09.00 WIB. Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak BPN, sekitar pukul 13.00 WIB warga bubar kembali ke rumah masing-masing.
(dpe/fat)