Sindiran Warga Blitar Jadikan Jalan Rusak Seolah Waterpark

Sindiran Warga Blitar Jadikan Jalan Rusak Seolah Waterpark

Erliana Riady - detikJatim
Minggu, 05 Mar 2023 14:07 WIB
Jalan rusak Blitar
Kondisi jalan rusak di Blitar yang tak kunjung diperbaiki pemerintah setempat (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Warga Kabupaten Blitar harus ekstra sabar menunggu janji bupati yang memprioritaskan pembangunan jalan rusak saat kampanye pilkada. Mereka tak mati gaya menyampaikan keluhannya dengan beragam cara.

Sebelumnya warga Dusun Blumbang, Ngembul Kecamatan Binangun menebar 30 kg lele hidup di lubang jalanan yang rusak. Berbeda gaya lagi yang dilakukan Warga Desa Wonodadi Kecamatan Wonodadi ini.

Mereka yang menamakan Kelompok Sadar Healing (Pokdarling) justru menjadikan jalanan yang rusak sebagai lokasi wisata. Jalanan yang mengalami kerusakan parah terutama jalur ke arah Desa Rejosari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah banner berukuran 1x1 meter dipasang di pinggir jalanan yang rusak dengan tulisan "Telah dibuka wisata waterpark Wonodadi. Fasilitas : mandi lumpur, jeglongan kejut, kolam renang, mancing ikan 24 jam, outbond jungkir balik, free Betadine.

Fasilitas yang "nyleneh ini menarik perhatian para pengendara untuk lebih seksama membacanya. Apalagi ada tambahan kalimat "dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi beban APBD Kabupaten Blitar".
Di bagian bawah banner itu, tertanda-tangan Pokdarling (kelompok sadar healing).

ADVERTISEMENT

Pantauan detikJatim, kondisi kerusakan jalan memang parah. Jarak antara lubang satu dengan lubang berikutnya sangat pendek. Ukuran kedalaman lubang bervariasi, namun cukup membahayakan pengendara terutama roda dua jika kondisi hujan. Karena jalanan yang berlubang akan tertutup air hujan, sehingga berpotensi membuat roda terjerembab cukup dalam.

Jalan rusak BlitarBanner sindiran warga Wonodadi terhadap jalan rusak Blitar (Foto: Erliana Riady/detikJatim)

Dengan kondisi jalan seperti itu, benar saja pengendara akan mendapat fasilitas jeglongan kejut, hingga terjungkir balik dari sepeda motor. Dan akhirnya mendapat Betadine gratis dari warga sekitar lokasi jatuhnya pengendara.

Wiwik yang rumahnya di depan banner terpasang mengaku tidak tahu siapa yang memasang banner itu. Namun dia menyetujui cara ini memang efektif untuk didengar dan mendapat respon dari Pemkab Blitar.

Masalahnya, jalan rusak itu sudah lama dikeluhkan warga. Memang Pemkab Blitar sempat memperbaikinya. Namun hitungannya hanya beberapa bulan, kondisi jalan kembali rusak. Menurut Wiwik, selain saluran air yang dibangun tidak tepat posisinya, jalan alternatif Blitar-Kediri dan Blitar-Tulungagung ini padat oleh truk dengan tonase besar.

"Sampean lak dadi wong kene ra iso turu. Awak horek kabeh lak truk tebu, truk pasir gantian liwat. (Anda kalau jadi orang sini tidak akan bisa tidur. Badan bergerak semua kalau ada truk tebu, truk pasir gantian liwat)," keluhnya, Minggu (5/3/2023).

Sedangkan Kepala Desa Wonodadi, Mahmudi mengatakan bukan kewenangan pihak desa untuk melakukan perbaikan jalan. Pasalnya jalanan yang rusak merupakan jalan kabupaten. Namun Mahmudi mengaku tidak tinggal diam.

"Kami tidak diam saja. Saat Musrenbang Kecamatan, kami sudah sampaikan agar jalan tersebut segera diperbaiki. Selain itu kami juga terus koordinasi dengan Dinas PUPR agar bisa terealisasi secepatnya," tandasnya.

Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kabupaten Blitar, Hamdan Zulfikri Kurniawan menjelaskan, paket perbaikan ruas jalan Wonodadi-Njemekan susah terdaftar di proyek tahun 2023 ini. Karena perencanaan pembangunan ruas jalan ini sejak Desember 2022 lalu. Namun berapa panjang jalan yang akan diperbaiki dan berapa anggaran yang disiapkan, Hamdan mengaku tidak hafal.

"Karena sekarang untuk hotmix memakai metode e-katalog. Ini sudah proses inisiasi pengadaan," pungkasnya.




(abq/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads