Empat berita detikJatim dalam sepekan mencuri perhatian dari pembaca. Berita-berita ini menduduki tempat teratas di deretan daftar berita terpopuler kami.
Keempat berita tersebut yakni balita di Surabaya meninggal saat menginap dengan ibunya di hotel, lalu tawuran pesilat PSHT dan Kera Sakti, pemain Madura United Ricki Ariansyah yang kolaps usai mencetak gol dan terakhir crazy rich Wahyu Kenzo ditahan.
Berikut intisari dari keempat berita tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Balita Tewas di Kamar Hotel Djagalan Raya Surabaya
Balita ditemukan tewas di hotel Djagalan Raya di Jagalan, Pabean Cantikan. Balita yang meninggal berjenis kelamin laki-laki berusia sekitar 1 tahun. Balita itu dikabarkan meninggal Sabtu (4/3) sekitar pukul 15.30 WIB.
Jenazah balita itu merupakan anak dari pasangan tamu hotel. Sebelumnya, pasangan itu diketahui sempat menginap di kamar 104 Hotel Djagalan Raya. Salah satu petugas hotel, Khoirun mengatakan bahwa balita itu memang diajak menginap oleh orang tuanya sejak beberapa hari lalu.
Panit Intel Polsek Pabean Cantian Iptu Eko Kuswandi mengatakan kronologi tewasnya balita tersebut masih didalami. Eko sendiri menduga balita berusia setahun itu tewas usai meminum obat China
"Dari keterangan orang tuanya balita itu sakit batuk, setelah itu dibelikan obat tanpa resep dokter di toko obat China, diminumkan ke anaknya," kata Eko.
Simak berita selengkapnya di sini
![]() |
2. Puluhan Pendekar PSHT dan Kera Sakti Tawuran di Ngawi
Tawuran pesilat di Ngawi terjadi karena kelompok yang satu sengaja menyanggong kelompok lain yang ternyata berjumlah lebih banyak. Tawuran pecah diduga karena masing-masing kelompok sama-sama mempunyai fanatisme berlebihan terhadap perguruan silat masing-masing.
Seperti diketahui, tawuran itu terjadi pada Minggu (5/3) pagi sekitar 04.30 WIB di Alas Sanggrahan Jalan Cepu Tengah Hutan Banyu Urip sebelum pertigaan Karang Asri.
Tawuran yang terjadi di wilayah Dusun Ngandong, Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan/Kabupaten Ngawi itu melibatkan 2 perguruan silat. Yakni PSHT dan IKSPI Kera Sakti. Tawuran terjadi setelah acara pengesahan anggota baru IKSPI Kera Sakti yang berlangsung di Caruban, Madiun.
Polisi telah menghimpun keterangan dari korban dan saksi lainnya. Terhadap polisi, korban yang merupakan anggota PSHT mengaku memang berniat menyanggong para pesilat IKSPI Kera Sakti.
Simak berita selengkapnya di sini
![]() |
3. Pemain Madura United Kolaps Usai Cetak Gol
Laga antara PSIS Semarang vs Madura United pekan ke-29 Liga 1 diwarnai seorang pemain tak sadarkan diri. Kejadian ini terjadi di menit ke-91. PSIS vs Madura United berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Selasa (7/3/2023) sore.
Seorang pemain yang tak sadarkan diri diketahui bernomor punggung 18 atas nama Ricki Ariansyah. Pemain yang akrab disapa Rian itu tak sadarkan diri karena terlibat benturan cukup keras saat mencetak gol dengan menanduk bola umpan silang di depan gawang PSIS.
Saat Rian menanduk bola, kaki salah satu pemain belakang PSIS Farrel Arya juga ikut menyapu tapi terkena kepala Rian. Tandukan Rian membuat Madura menggandakan keunggulan jadi 2-0. Namun, pemain Madura United tak langsung berselebrasi karena Rian tergeletak.
Simak berita selengkapnya di sini
![]() |
4. Crazy Rich Surabaya Ditetapkan Tersangka dan Ditahan
Crazy Rich Surabaya yang juga founder robot trading Auto Trade Gold (ATG) Wahyu Kenzo ditangkap Polresta Malang Kota. Wahyu ditangkap karena diduga melakukan tindak pidana perdagangan, ITE, dan pencucian uang.
Kasus dugaan penipuan robot trading ATG yang dikelola PT Pansaky Berdikari Bersama itu secara resmi telah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan pendampingan penyelidikan hingga penangkapan Wahyu Kenzo.
"Kami telah turut melakukan pendampingan kepada Polresta Malang sampai pengembangan, dan baru beberapa hari saja (akhirnya) kemarin kami amankan pelaku yang diduga melakukan beberapa tindak pidana penipuan dan ITE," kata Toni dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Rabu (8/3/2023).
Toni mengungkapkan kerugian dari aksi kejahatan yang dilakukan Wahyu Kenzo mencapai Rp 9 triliun. Sedangkan korbannya ada 25 ribu yang mencakup di Indonesia, bahkan sampai luar negeri seperti Amerika Serikat dan Rusia.
"Jajaran Polda Jatim membantu menangani kasus ini, nilai fantastis dengan kerugian mencapai Rp 9 triliun," beber Toni.
Simak berita selengkapnya di sini
![]() |
(abq/iwd)