3 Satpol PP Surabaya Jadi Korban Tabrak Balap Liar, Polisi Masifkan Patroli

3 Satpol PP Surabaya Jadi Korban Tabrak Balap Liar, Polisi Masifkan Patroli

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Minggu, 12 Mar 2023 14:58 WIB
Polisi saat melakukan patroli balap liar di Surabaya
Polisi saat melakukan patroli balap liar di Surabaya/Foto: Dokumentasi Sat Lantas Polrestabes Surabaya
Surabaya - Tiga petugas Satpol PP Kota Surabaya menjadi korban kecelakaan lalu lintas, Sabtu (4/3/2023) lalu. Ketiganya ditabrak pengendara motor mabuk yang diduga hendak melakukan balap liar di kawasan Diponegoro, Surabaya.

Agar hal serupa tak terulang kembali, polisi bersama sejumlah jajaran terkait kian memasifkan patroli. Diantaranya melakukan razia hingga penyekatan di sejumlah titik Kota Pahlawan.

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, Kompol Arif Fazlurrahman mengatakan, pihaknya lebih mengedepankan upaya preemtif dan preventif. Salah satunya menggunakan ETLE Mobile Gadget.

"Kami lakukan teguran simpatik dan berupaya cegah, penyekatan, dan bubarkan balap liar di sejumlah titik di Surabaya," kata Arif saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (12/3/2023).

Pada Sabtu (11/3/2023) malam hingga Minggu (12/3/2023) dini hari misalnya, Arif mengaku bersama personel gabungan dan sejumlah instansi terkait melakukan ragam upaya pencegahan. Menurutnya, setiap menjelang hingga akhir pekan, muda mudi kerap melakukan balap liar di sejumlah ruas protokol di Kota Pahlawan.

"Semalam itu patroli skala besar dan gabungan, kita back up polsek-polsek jajaran, rutenya ke Siola, Balai Kota Surabaya, Gubeng, Manyar, Merr, Prapen, sampai A. Yani. Intinya, tidak ada tempat untuk ajang balap liar di Surabaya," ujarnya.

Hal senada disampaikan Wakasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol Aristianto Budi. Menurutnya, titik-titik fatal atau rawan balap liar di Surabaya menjadi atensi bagi kepolisian.

"Di Raya Merr dan A. Yani misalnya, itu kan batas kota, karena banyak orang-orang dari luar kota yamg mau masuk ke kota. Di situ, kita halau dan jangan sampai dijadikan 1 lokasi baru untuk dijadikan balap liar," tuturnya.

Aris menegaskan, memang masih banyak komunitas-komunitas motor dan para pelajar yang nongkrong saat akhir pekan. Kendati demikian, ia berupaya mencegah dengan sejumlah cara yang sudah dipersiapkan, baik melalui sosialisasi, edukasi, hingga pembubaran atau penindakan.

"Beruntungnya, tidak sampai masuk ke kota, ada beberapa yang lawan arus juga kami kroscek," tutupnya.


(hil/iwd)


Hide Ads