Eri mengaku sudah berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya terkait pelanggar lalu lintas. Pelanggar lalu lintas, kata Eri, bisa membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Oleh sebab itu, dia meminta polisi tegas menindak pelanggar lalu lintas.
"Tadi juga banyak yang melanggar aturan lalin, nggak pakai helm, 1 jalur dilewati 2 jalur, ini kan membuat kecelakaan. Saya akan koordinasi sama Kapolrestabes, kan tilang bisa dilakukan. Ini harus jadi pembelajaran warga Surabaya, kalau gini terus, kota ini jadi nggak nyaman. Saya akan koordinasi dengan Polrestabes supaya menjaga keamanan lalin Kota Surabaya," kata Eri kepada wartawan di RSUD dr Soewandhie, Senin (6/3/2023).
Eri menambahkan, pemkot akan membantu mengirim foto pelanggar kepada polisi. Hal itu akan dilakukan bila jumlah polisi di lapangan sedikit.
"Kalau anggota Polrestabes berjumlah sedikit, kita bantu di lapangan. Kalau ada mobil melawan arus kita foto, kirim ke Tabes jadi bukti. Nggak bisa kayak gini (melanggar lalin), nanti nggak bisa tertib, jadi marwah pemkot dan polrestabes nggak ada," jelasnya.
"Saya akan koordinasi dengan Polrestabes kalau jelas-jelas melanggar, melawan arus, apa bisa ini saya foto, tak kasih Kapolres ngono. Karena sama-sama jaga Kota Surabaya," pungkasnya.
Seperti diberitakan, insiden pemotor mabuk tabrak 3 petugas Satpol PP Surabaya terjadi Sabtu (4/3/) dini hari. Mereka ditabrak saat melakukan upaya pencegahan balap liar di kawasan Diponegoro.
(hil/dte)