Korban Tanah Gerak Ponorogo Direlokasi, Lahan 4.000 Meter Persegi Disiapkan

Korban Tanah Gerak Ponorogo Direlokasi, Lahan 4.000 Meter Persegi Disiapkan

Charoline Pebrianti - detikJatim
Jumat, 03 Mar 2023 19:09 WIB
tanah gerak di ponorogo
Gubernur Khofifah di lokasi desa yang terdampak tanah gerak (Foto: Charoline Pebrianti)
Ponorogo -

Sebanyak 43 KK atau 139 warga Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo yang terdampak bencana tanah gerak bakal direlokasi ke tempat yang lebih aman. Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak Perhutani untuk penentuan titik aman lokasi relokasi.

"Kita siapkan lahan sekitar 4 ribu meter persegi untuk bisa menampung semua. Senin depan peletakan batu pertama," terang Giri kepada wartawan, Jumat (3/3/2023).

Ditanya soal status tanah relokasi, lanjut Giri, pihaknya masih harus berkoordinasi dengan Forkopimda setempat. Perkiraan lahan yang bakal dipakai relokasi berjarak sekitar 2 kilometer dari titik pengungsian, Petak 149.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Status tanah ada tukar guling, kita percepat. Yang penting halal tidak menyalahi aturan, rakyat segera mendapat pertolongan relokasinya," papar Giri.

Sementara, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menambahkan pergerakan tanah di Tumpuk mengkhawatirkan. Sebab, di berbagai titik, retakan imbas tanah gerak semakin melebar.

ADVERTISEMENT

"Kalau sudah ada lahan definitif maka kita harus segera relokasi. Tinggal pak bupati mencarikan lahan," imbuh Khofifah.

Menurut Khofifah, untuk huntara 43 KK Pemprov mengambil dana dari Belanja Tidak Terduga (BTT). Per unit rumah dijatah Rp 50 juta. Warga harus segera dicarikan tempat yang aman mengingat pergerakan tanah terus bergerak.

"Kalau relokasi lahannya pak bupati yang cari, pembangunannya dari Pemprov per unit Rp 50 juta," kata Khofifah.

Sementara, salah satu pengungsi Surati (49) mengaku senang mendapat bantuan sembako dari Pemprov. Pun juga dia meminta segera ada kejelasan lahan relokasi supaya bisa pindah ke tempat yang lebih aman.

"Ikut maunya pemerintah kita mau tinggal dimana, yang penting dibikinin rumah yang aman. Kepingin pindah ke tempat aman," pungkas Surati.




(abq/iwd)


Hide Ads