Mahasiswa ITS Kampanyekan Isu Food Waste Lewat Motion Comic

Mahasiswa ITS Kampanyekan Isu Food Waste Lewat Motion Comic

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Jumat, 03 Mar 2023 22:15 WIB
Motion Comic buatan mahasiswa ITS
Zahirah bersama motion comic buatannya (Foto: Dokumentasi Humas ITS)
Surabaya -

Indonesia menjadi peringkat kedua negara penghasil food waste atau sampah makanan di dunia. Mahasiswa Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Zahirah Salma Nuha tak tinggal diam. Ia menciptakan motion comic untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal bahaya food waste.

Zahirah menjelaskan, permasalahan seputar sampah makanan dibahas di UU Nomor 18 Tahun 2008 dan Sustainable Development Goals (SDGs). Lewat studi yang dilakukannya, anak-anak menjadi salah satu pelaku yang menyumbang persentase jumlah sampah makanan di Indonesia.

"Pada kalangan ini (anak-anak), kebanyakan sampah makanan yang dihasilkan berupa nasi yang tidak habis," kata Zahirah lewat rilis yang diterima detikJatim, Jumat (3/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zahirah membuat karya motion comic berjudul Tapak Sena. Karya ini dibuat dalam bentuk motion comic dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang bahaya sampah makanan dan cara pencegahannya.

Dalam pembuatannya, Zahirah dibimbing dosen DKV ITS Rabendra Yudistira Alamin ST MDs. Karya ini sekaligus menjadi Tugas Akhir (TA) yang mengantarkan Zahirah menyelesaikan studi sarjananya di ITS.

ADVERTISEMENT

Komik ini dirancang Zahirah untuk menanamkan kesadaran anak-anak agar lebih menghargai makanan serta menjaga lingkungan. Beberapa plot yang dimasukkan juga menyesuaikan kebiasaan anak di umur 9 sampai 12 tahun yang menjadi target sasaran komik ini.

"Teknologi metaverse yang menjadi penghubung cerita digunakan karena anak-anak rentang umur ini yang sudah paham dengan teknologi terkini," tutur mahasiswi yang akan diwisuda pada 18 Maret 2023 ini.

Dalam pembuatannya, Zahirah turut melakukan studi eksperimen dan wawancara kepada beberapa pihak yang telah lama menggeluti permasalahan ini. Di antaranya organisasi Garda Pangan, psikolog anak, dan dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS IDAA Warmadewanthi ST MT PhD.

"Hal ini dilakukan agar pembahasan yang dibawakan seputar sampah makanan dapat tepat menyasar ke target pembaca," tegasnya.

Selain itu, komik yang digarap selama tiga bulan ini juga mempertimbangkan aspek seni pada pembuatannya. Untuk itu, gaya penggambaran tokoh dan suasana menjadi salah satu pertimbangan utama yang dilakukan.

"Penentuan gambar juga dikonsultasikan kepada tokoh yang telah lama berkecimpung di dunia komik dan animasi untuk menambah perspektif dalam
pembuatannya," tuturnya.

Selain itu, Zahirah juga memperhatikan aspek pembawaan cerita dalam karyanya ini. Untuk itu, teknik dasar pembuatan story telling juga diterapkan untuk membangun intensi pembaca ketika menyaksikan komik ini.

"Penulisan alur juga diperhatikan penuh agar anak-anak tidak merasa bosan ketika membacanya," ujarnya.

Zahirah yang sejak lama menggeluti seni ini berharap, pesan dalam komik yang dibuatnya dapat menjamah anak-anak di Indonesia. Ia berharap karyanya bisa menghasilkan manfaat positif bagi pembacanya. Selain itu, Zahirah juga mengungkapkan keinginannya untuk melanjutkan kisah Tapak Sena yang dibuatnya.

"Besar harapan Tapak Sena akan berlanjut dan memberikan edukasi lewat episode-episode selanjutnya," harapnya..




(hil/fat)


Hide Ads