Pencarian bocah hanyut di selokan Malang dihentikan. Tim gabungan yang melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai Brantas sampai Sengguruh ditarik untuk evaluasi di posko Balai Desa Ngijo, Karangploso, Kabupaten Malang.
"Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas pencarian dilakukan selama 7 hari. Oleh karena itu, saat ini sudah batas terakhir dan tim gabungan ditarik ke posko untuk evaluasi," ujar Kapolsek Karangploso Iptu Bambang Subinanjar, Selasa (28/2/2023).
Bambang mengatakan bahwa selain tim gabungan, rencananya orangtua atau wali dari korban nanti juga akan dihadirkan dalam proses evaluasi. Tujuannya untuk melaporkan hasil pencarian yang telah dilakukan tim selama tujuh hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dihadirkan orangtua dari almarhum, nanti akan kita jelaskan berdasarkan realita kita sudah bekerja maksimal, tapi memang pada kenyataanya kita tidak menemukan hasil alias tubuh korban belum ditemukan hingga hari ini," kata dia.
Meski begitu, pemantauan di aliran sungai juga akan tetap dilakulan oleh relawan setempat. Ketika dalam proses pemantauannya ditemukan ada indikasi penemuan korban, maka tim Basarnas akan kembali diterjunkan ke lokasi.
"Nanti akan dilakukan pemantauan, relawan setempat di Karangploso. Ketika nanti ditemukan, pihak relawan akan melaporkannya ke Basarnas dan Basarnas akan turun lagi ke lapangan," terang Bambang.
Sementara, Kepala Pengendalian Lapangan Basarnas Surabaya Ainul Makhdin membenarkan terkait penarikan tim yang melakukan pencarian bocah hanyut tersebut. Terhitung ada 6 regu yang sebelumnya telah diterjunkan di hari ke tujuh.
"Sejak pagi tadi tim kita bagi menjadi enam regu. Mereka kita bagi untuk melakukan penelusuran manual maupun menggunakan perahu rafting. Pencarian dilakukan di sepanjang aliran sungai brantas hingga Sengguruh," kata Ainul.
"Ini tadi barusan kita tarik tim yang melakukan pencarian untuk melakukan evaluasi dan memberikan penjelasan kepada pihak keluarga bahwa upaya maksimal telah kita lakukan. Kami juga sudah menyampaikan agar warga bisa menerima dan ikhlas," sambungnya.
Seperti diketahui, perisitwa nahas yang menimpa Abizar Rafael Pangestu itu terjadi pada Rabu 22 Februari 2023. Bermula saat korban bermain bola bersama teman sebayanya saat kondisi hujan pada sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat bermain, tiba-tiba bola masuk ke dalam selokan di perumahan Permata Regency Blok 22 RT 01 RW 12 Ngijo, Karangploso, Kabupaten Malang. Korban pun mencoba untuk mengambil bola tersebut.
Namun, bukannya berhasil mengambil bola, Abizar malah tertarik kuatnya arus air selokan yang ada didepan halaman rumahnya.
(abq/iwd)