Kebakaran melanda sebuah rumah di Gang Jeruk, Menanggal, Surabaya. Setelah api padam, 2 orang wanita ditemukan tewas dalam rumah itu. Namun, yang menjadi misteri adalah kondisi korban yang bersimbah darah.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (27/2). Kedua korban tewas adalah Sri Wahjuni (63), seorang lansia penderita stroke dan seorang Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Turimah yang sehari-hari merawat Sri dan membersihkan rumah.
Saat itu warga sekitar dikejutkan dengan teriakan adanya kebakaran. Warga lantas panik mencari sumber api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya sekitar jam 10 kurang. Yang pertama kali tahu warga belakang rumah korban. Kebetulan yang tahu pertama itu ibunya pak RW yang woro-woro ada kebakaran. Cuman nggak tahu lokasinya yang mana," ujar salah seorang warga bernama Yanua.
Yanuar menjelaskan bahwa warga belakang rumah korban itu awalnya hanya mengetahui ada asap yang mengepul. Tetangga belakang rumah korban lantas menginformasikan adanya kebakaran kepada warga lain. Saat rumah itu dibuka oleh warga yang hendak memadamkan api, asap pekat sudah menyelimuti sejumlah ruangan di rumah korban.
"Asap sudah mengepul di dalam, sudah gelap. Waktu itu warga bingung cari air. Tapi sebelum warga nyiram air, di dalam itu sudah ada bekas air. Waktu itu listrik juga sudah padam. Mungkin konslet (korsleting)," ujar Yanuar.
Yanur menyampaikan bahwa pemilik rumah itu ditemukan tergeletak di lorong rumah. Sedangkan pembantunya ditemukan di dalam kamar.
"Bu Heri (panggilan akrab Sri Wahjuni) ditemukan di lorong. Tidak ada yang tahu, posisi gelap di dalam. Tahunya warga masuk nyirami kamar, Bu Heri punggungnya masih terbakar. Itu disiram di pinggir tumpukan pakaian. Sedangkan Bu Balok (ART) lokasinya jauh, tapi kamar yang terbakar ini kasur sudah habis," kata Yanuar.
Kebakaran tak dilaporkan ke Command Center 112. Baca halaman selanjutnya.
Kebakaran yang menewaskan 2 wanita itu rupanya tak dilaporkan ke Command Center 112 Surabaya. Alhasil, petugas pemadam kebakaran mendapati api sudah padam saat tiba di rumah tersebut.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Dedik Irianto memastikan bahwa petugas DPKP di lokasi tidak melakukan apapun karena api memang sudah padam. Pada saat petugas Damkar tiba sudah ada sejumlah Tim Inafis Polrestabes Surabaya yang melakukan penyelidikan.
"Jadi kejadian itu (kebakaran) justru nggak masuk di Command Center. Justru kami dapat informasi dari HT praja Satpol PP Surabaya. (Informasi) Itu masuk, terus teman-teman berangkat ke sana, tapi api sudah padam," kata Dedik.
Dedik menyebutkan bahwa yang terbakar di rumah itu hanya 1 kamar. Pada saat dilakukan pemeriksaan, di dalam rumah itu ditemukan jenazah dengan kondisi bersimbah darah.
Saat itu petugas pemadam kebakaran tidak bisa langsung mengevakuasi kedua jenazah. Adanya darah menyisakan pertanyaan semua petugas yang ada di dalam rumah itu. Umumnya jenazah korban kebakaran mengalami luka bakar, namun yang didapati justru noda merah yang berceceran di lantai.
"Kayaknya memang sesuatu ini, makanya Tim Inafis (minta) jenazah belum boleh dievakuasi," kata Dedik.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Gayungan memastikan bahwa pihaknya menyelidiki jejak darah yang ditemukan di rumah terbakar itu. Saat ini mereka masih menggali informasi apakah ada tamu atau orang mencurigakan yang datang ke rumah itu sebelum kebakaran terjadi.
"Intinya bahwa bercak darah itu masih kita dalami. Cuman masih belum ada informasi yang jelas apakah ada tamu atau tidak, atau mencurigakan, belum ada informasi itu," ungkap Djoko.
Untuk sementara, polisi menduga ART yang berada di kamar dalam kondisi terbakar kemudian mencoba untuk keluar menyelamatkan diri. Namun, lantaran seisi rumah gelap, dia kemudian terbentur tembok hingga berdarah.
"Kemungkinan seperti itu, yang meninggal di lorong itu pembantunya. Yang di ruang keluarga itu ibu tuan rumahnya dengan kondisi telungkup, kemungkinan wajahnya membentur lantai akhirnya keluar darah," ungkap Djoko.
Dari hasil olah TKP sementara, tidak ditemukan barang-barang yang hilang. Meski begitu, pihak kepolisian akan melakukan pengecekan kembali.
"Yang jelas, perhiasan di tangan korban pembantu masih ada. Sementara ini, belum ada barang yang hilang, tapi dalam kondisi saat ini di-police line. Kami coba cek lagi bersama-sama pihak keluarga," tandasnya.
Simak Video "Video: Kronologi Tewasnya Wanita Saat Kebakaran di Tebet Jaksel"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/dte)