Sebuah perahu tambang terseret arus Sungai Brantas sejauh 3 Km saat hendak bersandar di Desa Megaluh, Jombang. Lima penumpang dan kru perahu nekat terjun ke sungai untuk menyelamatkan diri.
Kapolsek Plandaan AKP Pranan Edi mengatakan perahu tambang bernama Sumber Mulyo itu mengangkut 4 operator dan 2 penumpang. Selain itu, terdapat 2 kendaraan milik penumpang di perahu itu, yakni sepeda motor Honda BeAT dan mobil Daihatsu Sigra nopol S 1691 XL.
Perahu tambang milik Arip, warga Desa Munung, Jatikalen, Nganjuk itu menyeberang dari dermaga Desa Munung di sebelah barat Sungai Brantas menuju ke sisi timur Megaluh, Jombang pada Minggu (26/2/2023) sekitar pukul 23.30 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat akan sampai di dermaga Megaluh, perahu tambang Sumber Mulyo bermasalah karena baling-balingnya patah. Sontak perahu itu terseret arus Sungai Brantas menuju ke Dam Karet.
"Sekitar 3 meter dari dermaga Megaluh, baling-baling perahu patah, kemudian perahu tersebut terseret arus Sungai Brantas," kata Pranan kepada wartawan, Senin (27/2/2023).
Sadar perahu hanyut, 2 penumpang dan 3 awak perahu nekat terjun ke Sungai Brantas untuk menyelamatkan diri. Sebab perahu mengarah ke Dam Karet di Desa Jatimlerek, Plandaan, Jombang. Sedangkan 1 operator memilih bertahan di atas perahu.
![]() |
Beruntung perahu bermuatan 1 mobil, 1 sepeda motor, dan 1 operator itu tidak terbalik saat melalui Dam Karet. Sehingga sekitar pukul 09.30 WIB, BPBD Jombang berhasil menarik perahu ke tepi Sungai Brantas, di Desa Jatimlerek.
"Sekarang perahu sudah bersandar di Desa Jatimlerek, tidak ada korban jiwa maupun material," jelas Pranan.
(dpe/iwd)