Warga Jombang Datangi Polsek Jogoroto Laporkan Pengolahan Limbah Aluminium

Warga Jombang Datangi Polsek Jogoroto Laporkan Pengolahan Limbah Aluminium

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 24 Feb 2023 21:45 WIB
warga jombang demo Polsek Jogoroto
Warga desa mendatangi Polsek Jogoroto adukan pengolahan limbah slug alumunium yang berbau (Foto: Enggran Eko Budianto)
Jombang -

Sekitar 30 warga Dusun Meduran, Desa Ngumpul mendatangi Polsek Jogoroto, Jombang. Mereka meminta polisi menutup bisnis pengolahan limbah slug aluminium yang menimbulkan aroma tak sedap dan menyengat. Karena bau menyengat tersebut membuat warga enggan salat di masjid.

Puluhan pria mendatangi Polsek Jogoroto di Jalan Raya Desa Mayangan sekitar pukul 20.00 WIB. Sebagian warga Dusun Meduran itu masuk ke ruangan SPKT, sedangkan lainnya menunggu di halaman polsek.

Tak lama kemudian, kedatangan warga diterima Kapolsek Jogoroto AKP Achmad Darul Hudha. Warga pun menyampaikan keluhan dan keresahan mereka karena bau tidak sedap dan menyengat dari home industry pengolahan slug aluminium.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat Meduran beberapa bulan resah karena bau menyengat dari pengolahan slug aluminium. Ibadah dan tidur jadi tidak tenang," kata Takmir Majid Baitul Hikmah Dusun Meduran, Rouf (45) kepada wartawan di lokasi, Jumat (24/2/2023).

warga jombang demo Polsek JogorotoFoto: Enggran Eko Budianto

Terdapat sekitar 5 pengolahan limbah slug aluminium di Dusun Meduran, Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto. Salah satunya milik Pendik, warga Kemiri Galih, Desa Sawi. Menurut Rouf, bisnis yang dikelola Pendik itulah yang selama 2 bulan terakhir dikeluhkan warga.

ADVERTISEMENT

"Pengusaha yang lain tidak masalah bagi kami karena tahu cara mengolah sehingga tidak bau," terangnya.

Rouf menjelaskan, pengolahan limbah slug aluminium milik Pendik hanya sekitar 15 meter di depan Masjid Baitul Hikmah. Bisnis tersebut menimbulkan bau tidak sedap dan menyengat setiap hari sejak pukul 08.00 WIB sampai sore.

"Saya sebagai takmir masjid menerima keluhan masyarakat, warga enggan ke masjid karena bau tidak enak, menyengat dan menyesakkan dada dari pengolahan limbah slug aluminium itu," ungkapnya.

Warga sempat memprotes pengolahan limbah slug aluminium yang dikelola pendik pada Kamis (23/2/2023). Ketika itu, Pendik berjanji akan memindahkan usahanya ke tempat lain setelah limbah di dalam gudangnya habis.

"Kemarin sudah didemo warga, janjinya tutup kalau yang ada di lokasi sudah habis. Nyatanya malah mendatangkan limbah lagi," jelas Rouf.

Oleh sebab itu, kata Rouf, malam ini warga beramai-ramai melapor ke Polsek Jogoroto. "Harapannya yang di depan masjid ditutup," tegasnya.

Warga Dusun Meduran Jimi (39) juga mengeluhkan pengolahan limbah slug aluminium di depan Masjid Baitul Hikmah. Karena bisnis rumahan itu menimbulkan bau tidak sedap dan menyengat.

"Baunya kadang siang, kadang malam, bau tidak sedap, menyengat dan ke mata tidak nyaman. Kami tidak mau berlebihan, mediasi saja bagaimana caranya supaya pindah dari kampung kami," tandasnya.

Hingga pukul 21.15 WIB, mediasi masih berlangsung di Polsek Jogoroto. Polisi juga menghadirkan Pemerintah Desa Ngumpul dan pemilik usaha pengolahan limbah slug aluminium yang diprotes warga.




(abq/iwd)


Hide Ads