Banjir yang sempat melanda 8 desa di Jombang, sore ini sudah mulai surut. Bahkan di beberapa desa, banjir sudah benar-benar habis. Namun, masyarakat diimbau tetap mewaspadai banjir susulan karena cuaca ekstrem diprediksi terjadi sampai awal Maret nanti.
BPBD Kabupaten Jombang merilis, pagi tadi pukul 07.00 WIB, banjir masih melanda 4 desa di Kecamatan Jombang dan Tembelang. Pertama, di Dusun Sambongsantren, Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang. Banjir berdampak terhadap 476 rumah dan 1.428 jiwa.
Kedua di Dusun/Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang. Ketinggian air pagi tadi 15-20 cm menggenangi permukiman penduduk. Sehingga berdampak terhadap 153 rumah dan 465 jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikutnya di Dusun Krapak dan Ngledok, Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang. Ketinggian air 10-30 cm. Yang terdampak di kedua dusun meliputi 331 rumah dan 1.013 jiwa.
Keempat di Dusun Banggle, Desa Dapurkejambon, Kecamatan Tembelang. Ketinggian air pukul 07.00 WIB masih 50-70 cm. Banjir tersebut berdampak terhadap 100 rumah dan 400 jiwa.
"Kondisinya saat ini sudah mulai surut, bahkan yang kemarin tergenang sudah kering. Genangan tinggal di jalan dan pekarangan rumah warga saja," kata Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Jombang, Stevie Maria kepada wartawan, Kamis (23/2/2023).
Karena banjir terjadi sejak Rabu (22/2/2023) dini hari, lanjut Stevie, pihaknya juga berupaya memenuhi kebutuhan makan dan minum masyarakat yang terdampak. Sehingga dapur umum didirikan oleh Tagana Dinas Sosial Kabupaten Jombang di Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang. Sedikitnya 3 ribu nasi bungkus sudah didistribusikan kepada masyarakat.
"Tadi jam 1 (pukul 13.00 WIB) dapur umum sudah kami hentikan karena banjir sudah mulai surut, masyarakat sudah bisa aktivitas kembali," terangnya.
Banjir yang sempat melanda 8 desa di Kabupaten Jombang, menurut Stevie mayoritas karena tingginya curah hujan saat ini. Di lain sisi, debit air Sungai Gude Ploso, Gude Denanyar dan Ngotok Ring Kanal juga tinggi karena hujan di wilayah hulu. Akibatnya, air hujan menggenangi permukiman penduduk lantaran tidak bisa keluar ke 3 sungai tersebut.
"Kondisi sungai sebetulnya cukup baik, tapi debit air hujan yang turun, juga hujan di wilayah hulu berpengaruh terhadap debit air di sungai dan kemampuan sungai menampung air itu," jelasnya.
Meski banjir sudah surut, warga diimbau tetap waspada karena cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi sampai awal Maret nanti. "Rilis BMKG sampai awal Maret ada kemungkinan hujan deras disertai angin kencang dan petir. Potensi banjir masih tetap ada, angin kencang juga," pungkasnya.
(abq/iwd)