Perhutani Minta Polisi Tangkap Pelaku Pembacokan Petugas di Banyuwangi

Perhutani Minta Polisi Tangkap Pelaku Pembacokan Petugas di Banyuwangi

Amir Baihaqi - detikJatim
Selasa, 21 Feb 2023 22:45 WIB
Kadivre Perhutani Jatim Amas Wijaya menjenguk petugas korban pembacokan di Banyuwangi
Foto: Kadivre Perhutani Jatim Amas Wijaya menjenguk petugas korban pembacokan di Banyuwangi (Dok. Perhutani Jatim)
Banyuwangi -

Kepala Perum Perhutani Divisi Regional (Kadivre) Jatim, Amas Wijaya meminta kepolisian segera menangkap pelaku pembacokan dua personel Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Kedua korban dibacok oleh Saudik, warga Dusun Seneposari, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung.

Pelaku disinyalir sebagai anggota sindikat pembalakan liar atau ilegal logging diwilayah hutan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan.

"Kami berharap Polres Banyuwangi bisa menangkap pelaku dan diproses hukum sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sehingga hukum bisa ditegakkan," kata Amas, Selasa (21/2/2023).

Insiden berdarah ini menjadi perhatian serius Perhutani Jatim. Bahkan, Amas menyempatkan datang ke Banyuwangi. Dia menjenguk dan memberikan apresiasi kepada kedua korban yang sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Al Huda, Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran.


Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Panca Putra Maju Sihite menambahkan kasus pembacokan dua petugas piket keamanan hutan ini telah dilaporkan ke Polresta Banyuwangi. Dia berharap pelaku bisa segera ditangkap dan diproses secara hukum guna memberikan efek jera.

"Ini merupakan tugas kami selaku pimpinan dalam memberikan pengayoman dan perlindungan, serta rasa aman terhadap jajaran saat menjalankan tugas penjagaan hutan untuk kelestarian dan keamanan kawasan hutan," katanya.

Seperti diketahui, kasus pembacokan terhadap dua petugas piket keamanan hutan di Pos bayangan RPH Senepo Utara, BKPH Pesanggaran, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, terjadi pada Sabtu, 18 Februari 2023 lalu.

Saat itu, petugas jaga ada empat orang. Terdiri dari Hadi Prayitno, Kaur TK, sekaligus menjadi Koordinator Pengawas (Korwas). Nurchoiri dan Wiyanto, keduanya Polter dan Sujiyanto, seorang Mandor Tanam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar pukul 23.00 WIB, tiba-tiba Saudik, pelaku pembacokan, datang dalam kondisi mabuk. Dia juga membawa golok.



Mendadak golok dihunus dan disabetkan hingga mengenai Nurchoiri, tepat dibagian leher. Sementara Hadi Prayitno, ditusuk dipinggang. Akibatnya, kedua korban bersimbah darah.

Kondisi luka yang cukup serius, akhirnya Nurchoiri dan Hadi Prayitno dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Al Huda, Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran, untuk menjalani perawatan intensif.

Berdasar laporan yang diterima pihak Perhutani, penganiayaan ini terjadi setelah petugas menggagalkan aksi pembalakan liar. Tepatnya, pada Sabtu, 18 Februari 2023, sekitar pukul 15.00 WIB. Disitu petugas Perhutani berhasil mengamankan kayu curian dan 4 sepeda motor sebagai barang bukti.

Kuat dugaan, Saudik, si pelaku pembacokan merupakan sindikat para pelaku ilegal logging tersebut. Disinyalir pelaku merasa kesal lantaran niat jahatnya berhasil digagalkan. Dan sepeda motornya diamankan petugas. Karena merasa dendam, akhirnya mendatangi petugas piket keamanan hutan di Pos bayangan RPH Senepo Utara, BKPH Pesanggaran, pada malam harinya.

Kasus pencurian kayu jati atau ilegal logging diwilayah Kecamatan Siliragung, juga dilaporkan tidak pernah terungkap. Diduga lantaran merasa tak tersentuh hukum, maka para pelaku makin berani melakukan aksi kejahata




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads