Banjir akibat luapan Bengawan Solo sempat merendam sejumlah desa di Lamongan. Hari ini, banjir akibat luapan sungai terpanjang di Jawa itu berangsur surut. Warga mulai membersihkan rumah mereka.
Salah satu desa di Lamongan yang terimbas luapan Bengawan Solo itu adalah Desa Pesanggrahan, Laren. Banjir kini telah berangsur surut dan sejumlah warga yang teras dan rumahnya terendam banjir mulai membersihkan sisa-sisa endapan material lumpur yang dibawa saat bencana banjir.
"Kemarin sempat kebanjiran dari Bengawan Solo," kata Musti, warga Desa Pesanggrahan kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Musti bersama warga desa lainnya yang rumahnya sempat terendam banjir mulai membersihkan endapan lumpur mengunakan alat seadanya. Sejak banjir mulai surut, Musti dibantu suaminya membersihkan halaman rumah dan jalan dari sisa genangan air dan lumpur.
"Lumpur-lumpur yang mengendap di jalan depan rumah ini harus dibersihkan, karena jika tidak maka akan membahayakan keselamatan warga yang melintas, kasihan kalau jatuh," ujarnya.
Musti menuturkan, banjir yang menerjang desanya itu sudah terjadi sejak satu Minggu yang lalu dan ada 3 RT di desanya yang terendam banjir luapan Bengawan Solo. Tiga RT yang terendam itu, rinci Musti, diantaranya adalah RT 6, 5 dan 4. Sejak banjir melanda, Musti yang membantu suaminya berjualan dengan gerobak ini mengaku hampir tidak bisa melaksanakan aktivitas seperti biasanya.
"Pas banjir bapaknya ini jualan tapi gerobak dititipkan ke warga yang rumahnya tidak terendam. Barang dagangan kita angkut pakai bak mandi menerjang banjir," imbuhnya.
Musti dan keluarganya juga mengaku kerap dihantui dengan bencana longsor yang menimpa rumahnya. Pasalnya, rumah Musti sendiri berada di bantaran sungai dan jarak rumahnya dengan sungai terpanjang di Jawa itu hanya sekitar 5 sampai 6 meter.
"Cemas, apalagi jarak antara rumah dan sungai cukup dekat," ungkap Musti yang menyebut jika depan rumahnya dulu juga pernah ada rumah tapi sudah ditinggal penghuninya karena longsor.
(dpe/iwd)