Pemerintah Provinsi Jawa Timur berjanji akan memberikan bantuan untuk proses pengobatan korban dan rehabilitasi rumah warga Blitar yang rusak akibat ledakan petasan. Untuk mendukung rencana itu, Bupati Blitar diminta menerbitkan surat keputusan (SK) tanggap darurat bencana sosial.
"Terhadap rumah-rumah yang rusak, saya sudah mengkonfirmasi kepada ibu Bupati Blitar, silahkan Ibu Bupati mengeluarkan SK tanggap darurat bencana sosial, sehingga pemprov akan bisa memberikan support," kata Khofifah Indar Parawansa di Trenggalek, Selasa (21/2/2023).
Dari data yang ia terima, dampak ledakan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar mengakibatkan dua rumah rusak berat, rusak sedang 11 unit dan 18 unit rumah rusak ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi ini datanya akan terus diupdate, ini di data per siang ini. Pemprov Insyaallah akan memberikan support sharing bersama pemkab," ujarnya.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan proses penanganan korban luka akan menjadi perhatian serius pemerintah. Pemprov Jatim akan membantu penanganan medis jika pasien harus dirujuk ke rumah sakit provinsi.
"Pokoknya semua yang dirawat di rumah sakit Blitar tolong semua di dalam tanggung jawab pemkab, kalau ada yang perlu dirujuk baik ke rumah sakit Saiful Anwar Malang maupun Soetomo Surabaya maka dalam tanggung jawab pemprov," imbuhnya.
Sebelumnya, ledakan besar terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Minggu (19/2/2023) malam. Insiden tersebut mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan 23 orang luka-luka.
(hil/fat)