Polisi tuntas melakukan olah TKP insiden ledakan hebat di rumah milik Darman (65) di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Hal itu diketahui usai polisi selesai melakukan olah TKP.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, polisi menyebut ada aktivitas peracikan bahan baku petasan saat terjadi ledakan dahsyat. Saat itu, Aripin dan Deni Widodo diduga tengah meracik bahan baku petasan di rumah bapaknya, Darman.
Diduga, keduanya juga sedang merokok saat meracik petasan hingga menimbulkan ledakan yang dahsyat. Dalam peristiwa itu, Darman bersama kedua anaknya Arifin dan Widodo serta satu kerabatnya, Betrisa Neswa Roszi (17) meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil penyelidikan sementara, terjadi mal prosedur saat peracikan bahan petasan oleh Arifin dan Widodo.
"Dari penyelidikan sementara, kejadian itu terjadi karena adanya mal prosedur pada saat dilakukan peracikan (bahan petasan) oleh Arifin dan Widodo. Ada tiga orang di belakang rumah. Sedang Darman perkiraan di depan rumah," kata Argo usai menyerahkan jenazah korban di RSUD Srengat Blitar, Rabu (22/2/2023).
Menurut Argo, peran Darman tidak signifikan dalam peristiwa itu, meskipun ia sebagai pemilik rumah. Pihaknya menduga, Darman hanya mengetahui, tapi tidak terlibat langsung dalam proses peracikan bahan petasan.
"Jadi yang tersisa hanya residu atau sisa-sisanya saja. Semua sudah diambil sampel oleh Labfor dan positif. Ada sisa belerang atau sulfur, sisa potasium, dan arang. Jadi diyakini bahwa di situ adalah tempat peracikan bahan petasan," jelasnya.
Bahan-bahan temuan tersebut kemudian yang diduga diolah oleh korban, untuk menjadi black powder atau bubuk bahan petasan.
"Iya kami membantu warga yang membersihkan rumah. Ada yang atapnya rusak, dinding roboh, dan kerusakan lainnya," katanya.
Menurutnya, warga juga mulai mengamankan dan memindahkan barang berharga yang masih tersisa.
"Ada yang dipindahkan ke rumah kerabatnya. Ini kami juga bantu memindahkan ke kendaraan," pungkasnya.
Sebelumnya, ledakan besar pada Minggu (19/2/2023) malam merusak puluhan rumah. Insiden tersebut juga mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan 23 orang luka-luka.
(hil/fat)