Jenazah korban ledakan petasan di Kabupaten Blitar akan diserahkan ke keluarga. Saat ini, ada tiga jenazah korban yang sudah teridentifikasi dari potongan tubuhnya. Sedangkan satu korban lainnya belum ditemukan potongan tubuhnya yang bisa diidentifikasi.
Pantauan detikJatim di RSUD Srengat, petugas RS dan tim gabungan lainnya sedang melakukan persiapan sebelum jenazah diserahkan kepada keluarga. Terlihat beberapa petugas berada di ruang jenazah.
Ruang jenazah ini juga dijaga oleh dua orang satpam. Beberapa petugas sedang memasukkan potongan tubuh ke dalam kantong jenazah dan peti. Sedangkan jenazah korban yang utuh juga dimasukkan ke dalam peti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara beberapa ambulans dan mobil jenazah telah disiapkan petugas.
Sebelumnya, polisi telah mengidentifikasi korban meninggal akibat ledakan petasan di Blitar. Ada empat korban yang meninggal. Beberapa potongan tubuh korban juga telah dilakukan identifikasi.
Korban meninggal dalam kejadian ledakan ini yakni, Darman (Bapak), Aripin (Anak), Widodo (Anak) dan Wawa (Keponakan). Saat kejadian, hanya jenazah Darman yang ditemukan dalam keadaan utuh. Sedangkan tiga korban lainnya hancur.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, polisi bersama petugas sudah melakukan identifikasi terhadap jenazah korban. Saat ini, jenazah yang sudah teridentifikasi yaitu Darman (jenazah utuh), Aripin (potongan sidik jari) dan widodo (potongan perut ke atas sampai muka).
Sementara korban atas nama Wawa hanya ditemukan potongan tubuh tapi belum dapat teridentifikasi secara mendetail.
"Korban luka ringan 23 orang, korban jiwa 4 orang. Sudah teridentifikasi 3 orang, 1 orang korban masih berupa potongan," kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (21/2/2023).
Seperti diketahui, sebuah ledakan keras menghancurkan 25 rumah di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Kejadian yang menewaskan 4 orang dan 23 korban luka ini berlangsung pada Minggu (19/2) malam.
Ledakan ini menewaskan empat orang yakni Darman (65) selaku pemilik rumah, Aripin (anak korban), Widodo (anak korban) dan Wawa (keponakan korban).
(hil/dte)