Hari Kepanduan Sedunia dan Sejarah di Baliknya

Hari Kepanduan Sedunia dan Sejarah di Baliknya

Nanda Syafira - detikJatim
Selasa, 21 Feb 2023 08:00 WIB
Hari Kepanduan Sedunia atau World Scouts Day dirayakan setiap 22 Februari. Momentum ini sekaligus memperingati hari lahir Baden Powell, Bapak Pramuka Dunia.
Baden Powell/Foto: National Portrait Gallery London/National Portrait Gallery London - www.npg.org.uk
Surabaya -

Hari Kepanduan Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Februari. Itu bertepatan dengan tanggal lahir Bapak Pramuka Dunia, Baden Powell.

Setiap tahunnya, asosiasi Pramuka dari seluruh dunia berkumpul untuk merayakan peringatan tersebut. Lantas, bagaimana sejarah dari Hari Kepanduan Sedunia?

Sejarah Hari Kepanduan Sedunia

Jika ditarik mundur, sejarah Hari Kepanduan Sedunia berhubungan erat dengan tokoh yang memprakarsai kegiatan kepramukaan tersebut. Awalnya, Baden Powell yang saat itu mengenyam pendidikan di Charterhouse School, merasa tertarik dengan kegiatan di alam terbuka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kemudian pada 1907, ia menginisiasi kegiatan perkemahan anak laki-laki yang berlokasi di Pulau Bownsea. Kegiatan itu sering dilakukan hingga setiap dua pekan sekali. Keberhasilan itu ia tulis dalam buku berjudul Scouting for Boys.

Kesamaan minat yang dimiliki setiap orang yang mengikuti perkemahan itu, membuat pesertanya semakin banyak. Sehingga Baden Powell mendirikan organisasi kepramukaan bernama Boys Scout pada 1908.

ADVERTISEMENT

Menyusul keberhasilan Boys Scout, saudara perempuan Powell yang bernama Agnes kemudian mendirikan gerakan kepramukaan untuk perempuan dengan nama Girl Guides.

Dalam perkembangan selanjutnya dibentuklah kelompok pramuka usia muda (siaga) dengan nama CUB (anak serigala) pada 1916. Kemudian pada 1918 Powell membentuk Rover Scout bagi para peserta yang berusia 17 tahun.

Keberhasilan organisasi kepramukaan itu dalam menampung banyak peserta menjadi latar belakang diadakannya kegiatan Konferensi Kepanduan Dunia untuk pertama kali pada 1920 di London. Jumlahnya berkisar 8.000 peserta dari berbagai negara.

Pada saat itulah, ia ditunjuk sebagai Bapak Pandu Sedunia. Berselang 9 tahun sejak peristiwa tersebut, tepatnya pada Jambore Pramuka Dunia ketiga, Raja George V memberi Powell gelar kehormatan sehingga namanya menjadi Lord Baden Powell of Gilwell.

Di Indonesia, jejak kegiatan kepramukaan yang dimulai ketika masa penjajahan Belanda ditandai dengan adanya organisasi bernama Nederlandse Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912. Namun kemudian berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) pada 1916.

Mengutip detikEdu, ada organisasi kepramukaan lain yang secara langsung diprakarsai oleh S P Mangkunegaran VII. Namanya Javaanse Padvinders Organisatie (JPO).

Terbentuknya Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia pada awal masa kemerdekaan merupakan wujud eksistensi perkumpulan organisasi Pramuka di Indonesia, yang secara resmi lahir pada 14 Agustus 1961.

Kemudian Tunas Kelapa menjadi lambang dari gerakan ini melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 pada tanggal 20 Mei 1961. Gerakan ini semakin berkembang dan menjadi kegiatan pembelajaran non-formal yang tertanam di Indonesia.

Organisasi kepramukaan semakin berkembang dan diikuti di setiap negara. Hingga saat ini, Hari Kepanduan Sedunia diperingati setiap tanggal 22 Februari.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads