Pemkab Blitar menyebut membiaya seluruh biaya pengobatan korban ledakan petasan. Baik korban yang menjalani rawat inap dan berobat jalan.
Kadinkes Pemkab Blitar, Christine Indrawaty mengatakan hingga pukul 12.35 WIB, jumlah korban luka mencapai 23 warga. Mereka didominasi lansia dengan luka di bagian kepala.
"Sampai pukul 12.35 WIB ada 23 korban terluka. Didominasi manula dengan luka ringan di bagian kepala. Mungkin karena tertimpa atap, genting atau kaget lalu terbentur tembok," jelas Christine kepada detikJatim, Senin (20/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar korban luka ringan, dibawa ke layanan kesehatan terdekat. Namun siang ini sudah ada beberapa di antaranya diizinkan pulang. Karena kondisinya stabil dan bisa mengkonsumsi obat pereda nyeri.
"Semua biaya pengobatan ditanggung Pemkab Blitar. Mulai opname, berobat jalan sampai pemulihan akan terus didampingi petugas dari Dinkes Pemkab Blitar," tandasnya.
Di antara korban yang terluka adalah seorang balita yang baru berusia empat bulan. Warga menemukan luka lebam di bagian kepalanya.
Namun belum bisa dipastikan apa penyebab lebam itu hingga mengakibatkan terjadinya gegar otak ringan.
"Yang balita itu gegar otak ringan, istilahnya. Kalau itu terjadi pada korban dewasa mungkin tidak begitu terasa. Namun karena ini masih empat bulan, kondisi tempurung kepalanya juga belum sempurna jadi menyebabkan gegar otak, namun ringan," ungkapnya.
Sebelumnya, sebuah ledakan keras menghancurkan 25 rumah di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Kejadian yang menewaskan 4 orang dan 13 korban luka ini berlangsung pada Minggu (19/2) malam.
Simak Video 'Tim Jibom Cek TKP Ledakan Petasan Maut Blitar, Warga Diminta Menjauh':