Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mengganggu jalur pelayaran. Sebuah kapal tongkang dilaporkan berlindung di Teluk Pacitan. Moda transportasi tersebut merupakan pengangkut batu bara.
"Kapal yang saat ini berlabuh di Teluk Pacitan selesai bongkar muat batu bara di PLTU Sudimoro," kata Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Pacitan, Peltu Ator Subroto, Selasa (31/1/2023).
Menurut Ator, sebelum memutuskan berlabuh di perairan Tamperan, tongkang yang ditarik sebuah tug boat itu hendak menuju Kalimantan Selatan. Tepatnya ke pelabuhan pemberangkatan awal. Hanya saja di tengah perjalanan cuaca tak bersahabat.
"Tetapi karena adanya cuaca buruk di selatan Pacitan maka kapal itu berlindung terlebih dahulu," paparnya terkait armada angkut yang bersandar sejak kemarin.
Sejumlah kapal lain juga mengalami kasus serupa. Rata-rata merupakan jenis penangkap ikan. Jumlahnya sendiri pada kisaran 40 hingga 50 unit. Menyusul terjadinya cuaca ekstrem para nelayan andon memilih meminggirkan kapal untuk menghindari risiko keselamatan.
Berkait kondisi saat ini, lanjut Ator, pihaknya rutin menggelar patroli terpadu. Kegiatan ini melibatkan jajaran setempat. Seperti koramil, polsek, dan Satpol PP. Patroli dimaksudkan menjaga keamanan dan ketertiban kawasan perairan dan sekitar.
"Kami laksanakan koordinasi dengan aparat terkait dalam rangka patroli bersama," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko mengatakan trend cuaca ekstrem dimungkinkan masih terjadi hingga beberapa waktu ke depan. Mengutip prakiraan BMKG, fenomena yang terjadi saat ini merupakan dampak badai La Nina dan Rosby.
"Untuk bencana hidrometrologi terutama karena badai La Nina maupun Rosby ini masih ada. Belum ada informasi lanjutan yang menyebutkan bahwa ini sudah akan usai," papar Erwin seraya mengimbau warga yang bekerja di perairan tetap waspada.
Simak Video "Cuaca Buruk, Kapal Bongkar Muat Batubara Karam di Perairan Banyuasin"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/iwd)