.webp)
Pada Jumat (23/12) malam hingga Sabtu (24/12) dini hari, cuaca ekstrem melanda Jatim. Banjir rob melanda pantura Situbondo dan angin kencang mengamuk di Sumenep.
Berikut empat daerah yang terdampak cuaca ekstrem di Jatim:
1. Banjir Rob Landa Pantura Situbondo
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir rob melanda beberapa kecamatan di pantura Situbondo. Air sempat masuk ke permukiman warga pada Jumat (23/12) malam.
Dalam informasi yang dihimpun detikJatim, air laut menghantam dinding penangkis laut lalu menggenangi permukiman warga di wilayah Besuki, Suboh, Bungaran serta Panarukan.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo Gatot Trikorawan mengatakan, tercatat ada sekitar 110 rumah yang sempat tergenang banjir rob. Rumah itu tersebar di beberapa wilayah.
2. Ombak Besar Terjang Gili Ketapang Probolinggo
Ombak besar menerjang pesisir Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Banyak perahu karam dan rumah rusak.
Terjangan ombak besar terjadi pada Jumat (23/12) malam hingga Sabtu dini hari. Ombak besar terjadi selama beberapa jam.
Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Probolinggo, Aries Setyawan mengatakan pihaknya telah melakukan pendataan soal kerusakan yang terjadi. Ada 12 rumah warga dan 15 perahu nelayan yang rusak.
"Kami juga memberikan bantuan karung sak yang nantinya diisi pasir untuk penahan ombak sementara, serta memberikan terpal kepada warga terdampak untuk digunakan penutup rumahnya yang rusak," kata Aries.
3. Gelombang Tinggi di Tuban
Dua kapal tongkang dan satu crane terdampar di pantai utara Tuban. Kapal tersebut terdampar setelah terseret angin dan gelombang tinggi.
Ketiga kapal tersebut terdampar di pantai Desa Socorejo dan pantai Desa Temaji, Kecamatan Jenu, Tuban pada Sabtu (24/12).
"Ada sekitar tiga yang terdampar, 2 tongkang dan satu kapal crane," kata Mindar, warga Desa Socorejo kepada detikJatim.
4. Angin Kencang Ngamuk di Sumenep
Cuaca ekstrem melanda Pulau Mamburit di Sumenep. Angin kencang merusak rumah dan menyapu perahu hingga hilang.
Amukan angin kencang terjadi pada Sabtu (24/12) dini hari. Petugas gabungan mencatat ada dua rumah warga yang rusak.
Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko membenarkan peristiwa tersebut. Cuaca ekstrem terjadi sejak Jumat (23/12) malam.
"Informasi tadi disampaikan kapolsek kejadian akibat angin kencang. Ada beberapa rumah mengalami kerusakan. Namun anggota polsek ada kendala saat akan ke lokasi, karena angin kencang perahu tidak bisa nyeberang," kata Edo, Sabtu (24/12/2022).
Selain merusak rumah, angin kencang juga merusak perahu warga. Bahkan ada yang sampai hilang.
"Mamburit itu pulaunya kan terpisah dengan Kangean. Jadi saat mau ke lokasi terkendala cuaca tadi. Jadi anggota polsek menunggu cuaca membaik dan informasinya ada 5 perahu yaitu 3 rusak dan 2 perahu hilang," tutupnya.
(sun/iwd)
