Pemkot Batu Respons Jalur Penyelamat Songgokerto yang Dibikin oleh Warga

Pemkot Batu Respons Jalur Penyelamat Songgokerto yang Dibikin oleh Warga

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Kamis, 16 Feb 2023 23:30 WIB
Jalur Rajakwesi, Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu ditutup sementara selama proses pembangunan jalur penyelematan.
Jalur Rajakwesi, Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu ditutup sementara selama proses pembangunan jalur penyelematan. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Batu -

Warga Songgokerto, Kota Batu membuat jalur penyelamat secara swadaya di Jalan Rajekwesi. Itu dilakukan untuk mengantisipasi munculnya korban jiwa karena banyak kendaraan yang mengalami rem blong saat melewati jalan dengan kontur curam itu.

Menanggapi itu Kabid Binamarga DPUPR Kota Batu Eko Setiawan mengatakan bahwa upaya yang dilakukan warga membangun jalur penyelamatan sudah bagus. Tetapi, menurutnya perlu ada pertimbangan lebih matang soal konstruksi yang akan digunakan dan tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan.

"Ya, kalau menurut saya itu (pembuatan jalur penyelamatan) upaya yang bagus. Tapi harus kita pertimbangkan lagi konstruksinya seperti apa. Jangan sampai meminimalisir kecelakaan malah banyak kecelakaan di situ," ujar Eko saat dihubungi awak media, Kamis (16/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan bahwa untuk membangun jalur penyelamatan itu perlu dilakukan kajian dan pertimbangan. Sebab, sepengetahuan Eko, untuk membuat jalur penyelamatan perlu menggunakan material-material tertentu agar jalur itu nanti bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

"Saya sendiri baru tahu saat diundang sama BPBD Kota Batu dalam pengerjaan awal. Tapi saya nggak tahu konstruksinya seperti apa. Dari informasi yang kami dapat di lapangan itu ada dua. Satu untuk roda dua, dan satu untuk roda empat ke atas," kata Eko.

ADVERTISEMENT

"Jalur penyelamatan di tol dan konstruksinya untuk roda empat landasannya bukan dari tanah, tapi bahan yang bisa menyerap energi. Tapi bahan itu jika digunakan untuk pengendara roda dua tidak mungkin, karena akan berbahaya ke pengendara," katanya.

Soal permintaan warga terkait bantuan pembangunan kepada dinas terkait Eko menyampaikan bahwa pihaknya siap memberikan support dan bantuan tapi hanya sebatas perencanaan konsep konstruksi jalur penyelamat.

"Artinya kami siap mem-back up untuk urun perencanaan konstruksi. Kalau masalah material, sudah kami sampaikan ke Lurah dan dimintakan kepada BPBD Kota Batu karena Jalur penyelamat ini termasuk salah satu penyelamatan bencana," tuturnya.

"Karena kecelakaan itu, kan, bencana. Karena di Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kami tidak ada untuk hibah material. Sedangkan di BPBD itu masih dimungkinkan hibah material, seperti semen, batu kali. Sehingga yang lebih memungkinkan di BPBD," sambungnya.

Sementara itu, Eko menjelaskan untuk meminta bantuan kepada BPBD Kota Batu bisa dilakukan dengan bersurat langsung. Tentu, dilengkapi gambaran pembangunan atau konsep konstruksi jalur penyelamatan. Tujuannya supaya BPBD mengetahui kebutuhan dari pembangunan itu apa saja.

"Bersurat saja langsung. Nanti ke BPBD tapi bersuratnya itu harus disertai konstruksi seperti apa, gambarnya seperti apa. Jadi kita tahu kebutuhan materialnya seperti apa. Makanya saya bilang kebutuhan apa saja nanti diusulkan ke BPBD," tandasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads