Banyak kendaraan yang melintas di Jalan Rajekwesi, Songgokerto, Kota Batu yang ngeblong hingga mengalami kecelakaan. Hal itu membuat warga prihatin.
Warga setempat pun memutuskan membangun jalur penyelamatan secara swadaya agar tidak semakin banyak korban yang berjatuhan, dan sebelum ada korban jiwa.
Lurah Songgokerto Arsyam Dian Ramadhan menyampaikan bahwa jalur yang biasa dilewati pengendara dari Pujon ke Kota Batu atau sebaliknya itu memang konturnya curam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebutkan bahwa memang tidak sedikit kendaraan yang melintas di jalur itu yang mengalami rem blong. Jumlahnya sudah mencapai belasan pengendara.
"Pada saat imlek kemarin ada 12 kendaraan baik roda dua maupun roda empat ngeblong. Terus 2 hari lalu ada motor vixion yang mengalami hal serupa. Untung tidak ada korban jiwa," ujarnya, Rabu (15/2/2023).
Menindaklanjuti itu, rembuk warga dilakukan bersama Kelurahan dan Babinsa. Ide bikin jalur penyelamatan di Jalan Rajek Wesi atau biasa dikenal Jalur Klemuk akan segera dieksekusi.
"Awalnya sih ada plengsengan di Klemuk atas dan bawah yang ambrol. Akhirnya saya ajukan untuk minta bantuan material dari BPBD Kota Batu. Alhamdulillah dikirim material di dua titik, kemudian kami sekalian realisasikan ide bikin jalur penyelamatan," kata dia.
Setelah tercetus ide itu, warga sempat kebingungan karena tidak memiliki anggaran untuk membangun jalur penyelamatan. Tapi dengan kegigihan yang dimiliki, warga bergotong-royong secara swadaya mengalang dana untuk pembangunan.
"Enggak ada dana dan akhirnya kami memutuskan untuk mencari dana swadaya. Ibarat-e luruh-luruh mas, ada yang nyumbang triplek bekas untuk ngecor gorong-gorong itu saya terima, ada yang nyumbang makan, kopi, teh, hingga BBM," terangnya.
"Kamj dari Kelurahan tidak menutup mata juga. Kami kirimkan makanan puluhan kotak, tapi kami tidak menutup dari warga juga agar merasakan bersama-sama perjuangannya seperti apa. Semua serba kebersamaan. Tenaga juga swadaya," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Rama itu, menuturkan bahwa jalur penyelamatan itu akan dibangun di 2 titik. Proses pembangunan fisik jalur penyelamat sendiri sudah berlangsung sejak Selasa (14/2/2023).
"Perkiraan pembangunan satu bulan. Untuk yang Klemuk bawah itu rencananya dibangun dengan lebar 6-8 meter dan panjang 30 meter. Kalau Klemuk atas skala lebih kecil, lebarnya sekitar 4 meter dan panjang 20 meter," ucap dia.
"Karena kendaraan keluar masuk membahayakan, kami putuskan minta bantuan Dishub Kota Batu menutup sementara akses Jalur Klemuk. Bagi warga yang mau melintas bisa lewat Payung," tuturnya.
Dengan adanya pembangunan ini, Rama mewakili warga berharap agar Pemkot Batu melalui dinas terkait turut membantu pengerjaan jalur penyelamat. Warga melakukan itu untuk mencegah muncul korban rem blong.
"Karena anggaran kami terbatas, pembangunan ini belum tentu bisa selesai 100 persen. Mungkin saja cuma bisa sampai kerangka saja. Ya besar harapan kami dinas terkait bisa membantu pengerjaan ini hingga bagus," tandasnya.
(dpe/iwd)