Hujan deras selama beberapa jam memicu tebing dengan ketinggian sekitar 10 meter di Dusun/Desa Cembor, Pacet, Kabupaten Mojokerto, longsor. Material longsor dengan ketebalan sekitar 1 meter menutup jalan kampung. Selain itu, dapur rumah warga juga ambruk.
Warga Dusun Cembor RT 2 RW 1, Tarmiah (56) mengatakan sebelum tanah longsor terjadi, hujan deras mengguyur sejak sekitar pukul 14.00 WIB. Sekitar pukul 15.30 WIB, ia mendengar pengumuman terjadinya tanah longsor dari pengeras suara Masjid Miftahul Huda.
Ternyata tebing persis di sebelah selatan bawah masjid tersebut longsor menimpa sungai kecil dan jalan kampung. Tinggi tebing yang longsor sekitar 10 meter, lebarnya sekitar 6 meter. Material longsor berupa tanah dan bebatuan menutup jalan dengan panjang sekitar 10 meter. Ketebalan material sekitar 1 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tebing di bawah masjid longsor, mengenai sungai kecil dan jalan. Sehingga airnya meluap lari ke selatan," kata Tarmiah kepada detikJatim, di lokasi, Kamis (16/2/2023).
Tarmiah menjelaskan, luapan air sangat deras menerjang rumah tetangganya, Kasniah dan musala di sebelah selatan jalan kampung. Ketinggian air yang masuk ke rumah Kasniah selutut orang dewasa. Sedangkan di bagian dapur sepaha orang dewasa. Saat itu, Kasniah tidur di rumah sendirian.
"Kondisi beliau sakit-sakitan, jalan saja harus dituntun. Sehingga saya dan keponakan saya (Bima Maulana, usia 18 tahun) menuntun Bu Kasniah keluar rumah untuk menyelamatkan diri, perabotan di rumahnya mengambang semua," terangnya.
Tidak hanya itu, air juga sempat masuk ke rumah Bima. Beruntung tidak satu pun perabotannya yang rusak. Namun, tanah longsor terjadi di belakang rumah Tarmiah dan Bima. Karena dinding sepanjang 12 meter ambrol terkena terjangan air dari tebing yang longsor.
Material tembok dan tanah yang ambrol lantas menerjang dapur rumah Karni (72) yang posisinya memang lebih rendah. Dapur seluas 4 x 9 meter persegi itu ambruk total, baik dinding maupun atapnya. Bahkan, material lumpur juga menerjang ke dalam rumah Karni. Beruntung saat itu korban tidak di dalam rumah karena menjaga warung.
"Di dapur, perabotan yang rusak mesin cuci dan lemari," ungkap Karni.
Baca juga: Longsor di Telaga Sarangan Timpa Warung |
![]() |
Nenek berusia 72 tahun ini baru mengetahui rumahnya terkena tanah longsor sekitar pukul 15.30 WIB. Ketika ia pulang, ternyata sudah banyak warga di depan rumahnya. Ia lantas membuka pintu depan rumah yang kondisinya terkunci.
"Begitu saya buka pintu depan, air dan lumpur keluar semua dari dalam rumah," jelasnya.
Sehari-hari Karni tinggal sendirian di rumahnya. Karena putranya bekerja sebagai satpam di Ponpes Amanatul Ummah, Desa Kembangbelor, Pacet. Warga sekitar pun bahu membahu membersihkan lumpur dari rumah Karni. Perabotan rumah dinaikkan ke tempat yang lebih tinggi. Namun, lantai rumah permanen ini terlihat masih sangat kotor.
"Sementara saya mengungsi ke rumah saudara saya dulu," tandasnya.
Pantauan detikJatim di Dusun Cembor pukul 20.00 WIB, material tanah longsor yang menutup jalan kampung berhasil dibersihkan. Pembersihan lumpur bercampur batu dilakukan secara manual oleh warga dibantu BPBD Mojokerto, polisi dan TNI. Sedangkan dapur rumah Karni yang ambruk belum diperbaiki.
(abq/iwd)