.webp)
"Betul telah terjadi longsor semalam dan merusak satu buah warung yang berada di pinggir Telaga Sarangan," ujar Kepala Kelurahan Sarangan, Prima Suhardi saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (16/2/2023).
Satu warung yang rusak tertimbun longsor yakni milik Yudi (40), warga Desa Ngancar. Kerusakan warung bertambah parah karena material pohon ikut menimpa warung.
"Sekitar tengah malam tadi longsornya tinggi 20 meter dan lebar 4 meter. Longsoran kecil sebenarnya, tapi yang bikin parah bawa pohon menimpa warung," jelas Primar.
Prima mengatakan, saat ini masih dilakukan pembersihan material tanah longsor yang menutup akses jalan pinggir Telaga Sarangan.
"Hingga siang ini masih dilakukan pembersihan material tanah. Semoga tidak ada susulan longsor," paparnya.
Sementara itu, selain di pinggir jalan Telaga Sarangan, tanah longsor juga terjadi di Dusun Ngluweng. Diketahui, titik longsoran di dekat Telaga Sarangan dengan Dusun Ngluweng berjarak sekitar 1 kilometer.
"Kalau selama dua hari ini ada 2 titik longsor, yang satu jalan arah Dusun Ngluweng jarak sekitar 1 kilometer dari Telaga Sarangan," jelas Prima.
Prima pun mengimbau para pemilik warung yang berada di pinggir hutan untuk memperhatikan jika lokasi warungnya aman dari longsor.
"Kita imbau kepada warga masyarakat pelaku usaha yang bekerja sama dengan Perhutani untuk memperhatikan tempat usahanya. Jangan di tempat yang rawan bencana longsor. Mengingat cuaca ekstrem sangat bahaya," tandas Prima.
(hil/dte)
