Uji Coba Rekayasa Lalin Kayutangan Tetap 20 Februari Meski Tuai Penolakan

Uji Coba Rekayasa Lalin Kayutangan Tetap 20 Februari Meski Tuai Penolakan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 16 Feb 2023 21:31 WIB
Uji Coba Rekayasa Lalin Kayutangan Tetap 20 Februari Meski Tuai Penolakan
Rekayasa Lalin Kayutangan Mulai 20 Febuari 2023 (Foto: Tangkapan Layar)
Malang -

Rekayasa lalu lintas di kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang, mulai diberlakukan pada 20 Februari 2023. Dinas Perhubungan mengklaim jika sosialisasi telah dilakukan.

Saat ini, pemenuhan infrastruktur sedang berjalan. Meskipun ada rencana unjuk rasa menolak rekayasa lalin tersebut.

Rencananya, mulai ruas Jalan Basuki Rahmat atau kawasan Kayutangan diberlakukan satu arah. Termasuk Jalan Semeru, Jalan Kahuripan, Jalan M.G.R Supriyopranoto, Bundaran Tugu, dan Jalan Tumapel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai komitmen bersama Forum Lalu Lintas, penerapan rekayasa lalu lintas di kawasan Klojen (Kayutangan Heritage) mulai 20 Febuari nanti," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaya Saleh Putra kepada detikJatim, Kamis (16/2/2023).

Widjaya mengaku, persiapan uji coba rekayasa lalin sudah dilakukan. Mulai dari sosialisasi kepada masyarakat sekitar hingga angkutan umum.

ADVERTISEMENT

Begitu juga dengan kelengkapan infrastruktur berupa rambu, baliho serta pembongkaran median jalan.

"Persiapan sudah, mulai membongkar media jalan bagian tengah, penyediaan rambu lalu lintas sampai dengan baliho. Rencananya kami pasang besok," katanya.

"Sosialisasi juga sudah, dan kami melihat sudah cukup ke masyarakat sekitar. Termasuk angkutan umum yang memiliki trayek di ruas jalan tersebut," sambungnya.

Setidaknya, ada delapan trayek angkutan yang nantinya berdampak dari rekayasa lalin di kawasan Jalan Basuki Rahmat dan sekitarnya itu.

Yakni Landungsari-Dinoyo-Hamid Rusdi (LDH), Arjosari-Dinoyo-Landungsari (ADL), Madyopuro-Karangbesuki (MK), Arjosari-Landungsari (AL), Hamid Rusdi-Arjosari (HA), Madyopuro-Mulyorejo (MM), Arjosari-Hamid Rusdi (AH), dan Arjosari-Tidar (AT).

"Nanti kita lihat perkembangan, dia (angkot) harus paham, karena ini dalam rangka mengatur lalu lintas. Memang jika ada perubahan pertama nggak biasa, tapi selanjutnya akan terbiasa," ungkapnya.

Widjaya menegaskan, rekayasa lalin harus dilakukan sebagai bentuk komitmen Forum Lalu Lintas Kota Malang. Tujuannya adalah mengurai kepadatan arus lalu lintas.

"Ini keputusan tertinggi dari forum lalu lintas dan komitmen ini harus dijalankan, mau nunggu kapan lagi, nunggu macet cet," tegasnya.

Ditanya adanya aksi unjuk rasa menolak rekayasa lalin menjadikan ruas jalan satu arah tersebut, Widjaya menyebut hal itu wajar sebagai bentuk penyaluran aspirasi masyarakat.

"Demo, wajar nggak apa-apa. Kita memaklumi namanya perubahan pasti di awal tidak enak. Kita uji coba selama tiga minggu, pada minggu keempat kita evaluasi," tandasnya.

Sebelumnya, beredar pemberitahuan melalui pesan berantai adanya aksi unjuk rasa pada Senin (20/2) menolak wacana satu arah di kawasan Kayutangan dan sekitarnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads