7 Fakta Tewasnya Wisatawan di Air Terjun Sedudo Nganjuk Tinggalkan Duka

7 Fakta Tewasnya Wisatawan di Air Terjun Sedudo Nganjuk Tinggalkan Duka

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 16 Feb 2023 10:21 WIB
air terjun sedudo
Polisi saat melakukan olah TKP di air terjun Sedudo Nganjuk/Foto: Dok. Polres Nganjuk
Surabaya -

Seorang pengunjung wisata air terjun Sedudo Nganjuk tewas tertimpa longsor. Saat kejadian, korban bernama Agus Setiawan (43) sedang mandi di bawah air terjun.

Kepergian Agus meninggalkan duka mendalam bagi teman dan keluarganya. Berikut sederet faktanya!

1. Agus Tengah Mandi Bersama Teman

Longsor yang meruntuhkan pohon cemara bercampur tanah dan batu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu korban mandi bersama empat temannya di bawah guyuran air terjun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul telah terjadi longsor di wisata air terjun Sedudo Nganjuk. Satu korban meninggal dunia warga Surabaya. Longsor terjadi sekitar pukul 15.30 WIB sore tadi," ujar Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP I Gusti Agung Ananta saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (14/2/2023).

2. Tertimpa Pohon Cemara

Gusti mengatakan bahwa korban tertimpa tanah, batu, dan pohon saat sedang mandi bersama empat temannya di tengah kolam air terjun.

ADVERTISEMENT

"Jadi pohon cemara jatuh dari atas air terjun bercampur batu dan tanah mengenai kepala korban yang mengakibatkan luka retak di kepala," imbuhnya.

3. Teman Agus Selamat

Agus tak sendirian. Ia mandi bersama empat temannya. Namun, keempat teman korban selamat meski sempat terkena runtuhan tanah.

"Jadi rombongan asal Surabaya ada 7, yang mandi 5 orang. Untuk empat rekan korban yang mandi alhamdulillah selamat," terang Gusti.

Kesaksian orang tua Agus yang menyayat hati. Baca di halaman selanjutnya!

4. Korban Sempat Ngopi Bareng Istri

Kejadian ini bermula saat rombongan berjumlah 7 orang sedang berlibur ke air terjun Sedudo. Rombongan berangkat pukul 10.30 WIB dari Surabaya.

Sekitar jam 13.00 WIB, rombongan tiba di kediaman saudara korban di Desa Sukorejo, Kecamatan Loceret, Nganjuk. Di sana, rombongan sempat melaksanakan salat duhur. Usai salat, rombongan ini melanjutkan perjalanannya menuju Sedudo.

"Berangkat ke Sedudo sekitar jam 14.00 WIB, lalu mereka tiba di Sedudo dan mampir di warung untuk minum kopi, setelah itu korban bersama temannya mandi di pancuran air terjun Sedudo," kata Gusti.

5. Wisata Air Terjun Sedudo Ditutup

Wisata air terjun Sedudo Nganjuk ditutup pascalongsor yang menewaskan seorang pengunjung, Selasa (14/2). Penutupan ini belum diketahui batas waktunya.

"Kita sudah arahkan pengelolaan wisata Sedudo untuk menutup dulu pascalongsor yang mengakibatkan satu pengunjung meninggal dunia," ujar Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP I Gusti Agung Ananta saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (15/2/2023).

Penutupan lokasi wisata air terjun Sedudo, kata Gusti, untuk menghindari jatuhnya korban lagi. Ini untuk mengantisipasi terjadi longsor susulan. Mengingat, saat ini cuaca ekstrem masih terjadi di sejumlah wilayah Jatim.

"Penutupan dilakukan untuk antisipasi jika terjadi longsor susulan mengingat saat ini masih terjadi cuaca ekstrem," jelas Gusti.

6. Orang Tua Korban Terpukul

Raut muka kesedihan dan duka tampak terpancar dari Sidadi (74). Ia merupakan ayah almarhum Agus Setiawan (43) korban tewas tertimpa longsor di air terjun Sedudo, Nganjuk.

Ditemui di rumahnya di Kebangsren Gang 2 No. 32, Kota Surabaya, Sidadi membenarkan bahwa mendiang anaknya memang tengah berwisata bersama rombongannya. Mereka berangkat pada Selasa (14/2).

Sidadi juga tak merasakan apa-apa sebelum ditinggal anak ketiga dari lima bersaudara itu. Namun, saat berangkat, Agus tak biasanya pergi tanpa pamit. Hal itulah yang membuat tangisnya pecah ketika menceritakan.

"Kalau saya ya pusing, tidak bisa merasakan. Biasanya kalau pergi dia pamit, tapi ini ga pamit, langsung pergi. Jadi saya sampai pusing mikir anak saya ini. Kok bisa kejadiannya kayak gini," paparnya.

Dia mengaku sangat terpukul ditinggal anaknya di usia 43 tahun. Apalagi sampai saat ini, almarhum juga belum dikarunia anak meski sudah menikah belasan tahun.

"Semua yang datang ke sini tanya anak saya. Mau mengutarakan gimana? Sangat terpukul," kata Sidadi.

7. Dimakamkan di Sumenep

Sidadi menyebut, seusai berwisata dari Sedudo rombongannya akan langsung pulang ke Surabaya. Namun takdir berkata lain, anaknya itu justru pulang diantar ke rumah sudah tak bernyawa.

"Rencananya mau langsung pulang, tapi ada musibah, di air terjun kejatuhan pohon mengenai anak saya," ujar Sidadi.

Sidadi menambahkan jenazah anaknya tiba di Surabaya pada pukul 22.00 WIB. Selanjutnya jenazah dimandikan dan diberangkatkan ke Sumenep untuk dimakamkan.

"Dimakamkan di Sumenep, di rumah istrinya. Sudah dimakamkan kalau nggak salah tadi malam berangkat dari sini pukul 23.00 WIB sampai sana pukul 03.00 WIB baru dimakamkan langsung," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads