Warga Dukuh Keling, Desa Pengkol, Kecamatan Kauman terendam banjir luapan Sungai Grenteng sejak Rabu (15/2) kemarin. Warga berharap bantuan makanan dan air bersih karena mereka belum bisa beraktivitas normal.
Salah satu warga Mursyid mengatakan sudah dua hari ini desanya terendam banjir setinggi 60 cm atau setinggi lutut orang dewasa. Bahkan air sebagian masuk rumah meski hanya 10 cm atau semata kaki.
"Warga belum bisa apa-apa, airnya kan masih tinggi,"tutur Mursyid kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, warga terpaksa bertahan di rumah masing-masing sembari menunggu air surut. Hingga saat ini dia merasa kesulitan soal makanan.
"Kan toko dan warung di sini tutup, tidak ada sayuran. Kalau keluar beli sayur, jalannya terendam banjir takut motornya mogok," ujar Mursyid.
Banjir kali ini, kata Mursyid, termasuk lama. Hingga 2 hari air belum juga surut. Air datang dari luapan Sungai Grenteng, Ampel.
"Yang paling kami butuhkan saat ini makanan yang bisa langsung dimakan," papar Mursyid.
Sementara, warga lain Nur Safitri menerangkan dia tidak bisa memasak sama sekali karena dapurnya terendam air. Bahkan air bersih pun dia kesulitan karena pompa air miliknya rusak terendam banjir.
"Di dapur air setinggi lutut, di dalam rumah semata kaki. Jadi tidak bisa masak. Air bersih dan makanan beli. Mandi tidak bisa, hanya bisa pasrah saja," pungkas Nur.
(dpe/fat)