Jaga Jagat Jadi Usulan yang Akan Menjaga Pacitan, Jawa, dan Indonesia

Jaga Jagat Jadi Usulan yang Akan Menjaga Pacitan, Jawa, dan Indonesia

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Rabu, 15 Feb 2023 07:31 WIB
Gunung bawah laut Pacitan
Gunung bawah laut di Pacitan (Foto: Purwo Sumodiharjo/detikjatim)
Pacitan -

Badan Informasi Geospasial (BIG) menemukan gunung bawah laut di perairan Pacitan. Sesuai permintaan BIG, Pemkab Pacitan sudah mengusulkan nama untuk tonjolan permukaan bumi setinggi 2.300 meter tersebut.

"Sekitar 5 hari yang lalu kami diundang pertemuan via Zoom. Kemudian dimintai menyampaikan usulan nama (gunung bawah laut)," kata Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji kepada wartawan, Selasa (14/2/2023) sore.

Kala itu dirinya mengusulkan nama 'Jaga Jagat'. Bukan sekadar sebutan, lanjut Aji, nama itu mengandung makna dan filosofi. 'Jaga' berarti menjaga. Sedangkan 'Jagat' memiliki makna dunia. Dalam hal ini dunia dimaksud bukan hanya Pacitan, namun juga Indonesia dan alam semesta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Doa kita semuanya gunung ini tidak membawa dampak yang tidak baik. harapannya menjaga Pacitan, menjaga Jawa, menjaga Indonesia, dan dunia dari musibah dan sebagainya," papar Aji.

Aji mengatakan jika usulan tersebut disepakati tentu saja akan menjadi sesuatu yang monumental bagi Kota 1001 Gua. Yaitu akan memperkaya khazanah kekayaan alam Pacitan. Ini sekaligus memperpanjang daftar nama gugusan pegunungan di wilayah Barat Daya Jatim itu.

ADVERTISEMENT

Kemunculan gugusan gunung di dasar laut juga tak perlu membuat masyarakat khawatir. Sebab sejauh ini belum ada penelitian yang menunjukkan potensi bahaya dari aktivitasnya. Sebaliknya dari kacamata kemaritiman, kawasan gunung bawah samudera dapat menjadi habitat binatang laut yang lestari.

"Mungkin juga dengan gunung ini maka ikan-ikan jadi terlindungi, lebih banyak, dan sebagainya. Jadi kita husnuzan. Kan selama ini kita kan memang hidup di kawasan pegunungan," ucapnya.

Tak sekadar mengusulkan nama, Bupati Aji juga mengaku sudah berkomunikasi secara dengan koleganya di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hal itu berkaitan dengan tindaklanjut penelitian terhadap fenomena alam di Selatan Jawa itu. Hanya saja koordinasi yang dilakukan baru bersifat informal,

"Saya yakin informasi ini sudah sampai di BRIN. Tinggal mungkin kami akan berkoordinasi lagi," pungkasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads