Usulan Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang meminta jalur kereta api di Madura dihidupkan lagi tidak sepenuhnya didukung oleh politikus di Madura. Ada hal yang lebih urgent untuk Madura saat ini.
Anggota DPRD Jatim Mohammad Aziz menyebut reaktivasi rel kereta api memang penting untuk mendukung moda transportasi umum di Madura. Tetapi, hal yang mendesak saat ini ialah soal pembangkit listrik.
"Selain rel kereta api, ada yang lebih urgent yaitu soal pembangkit listrik. Madura, terutama Bangkalan harus punya pembangkit listrik sendiri," kata Aziz kepada detikJatim, Senin (13/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aziz mengungkapkan suplai listrik di Madura selama ini ditopang dari Pulau Jawa melalui sambungan kabel Suramadu. Di sini, banyak kerusakan yang terjadi, di mana kabel setiap tahunnya beberapa kali terbakar.
Menurut Politikus PAN ini di Madura, khususnya di wilayah Bangkalan ada sekitar 7 operator migas. Tetapi, wilayah di Madura masih disuplai listrik dari luar.
"Madura, termasuk Bangkalan masih harus disuplai dari luar daerah untuk kebutuhan energinya. Untuk kebutuhan domestik saja masih jauh dari terpenuhi, apalagi untuk kebutuhan industri. Kepulauan Madura kaya migas, tapi nggak bisa menikmati energi secara layak," jelasnya.
Aziz mengakui reaktivasi kereta penting, tetapi lebih penting juga diutamakan wilayah penunjang Gerbangkertasusila dalam hal ini Madura sebagai penyangga Kota Surabaya.
"Dalam Perpres 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan, Bangkalan termasuk di dalamnya. Nah kalau suply energinya aja nggak reliable, bagaimana mungkin investor mau masuk, mereka pasti pikir-pikir, mau investasi di daerah yang pasokan listriknya nggak layak," jelasnya.
"Ini kan mau ada pelabuhan internasional, mau menggantikan Tanjung Perak. Soalnya di Tanjung Perak nggak bisa kapal besar, karena di perairan seputar Tanjung Perak ada banyak pipa migas, makanya kapal dengan tonase besar nggak masuk. Nah rencana pelabuhan internasional ini kan jelas-jelas disebut dalam Perpres 80 Tahun 2019, tapi infrastruktur paling mendasar, kebutuhan listrik, nggak siap," sambungnya.
"Reaktivasi rel kereta api juga perlu. Tetapi yang lebih urgen ya yang paling mendasar ini, kebutuhan pokoknya utamanya di Bangkalan. Kalau Sumenep pernah ada pembangkit, tapi sekarang nampaknya bermasalah," tandasnya.
(abq/iwd)