Warga terdampak banjir bandang Ijen, Bondowoso diupayakan segera direlokasi. Sebab, mereka selalu menjadi langganan banjir setiap tahun, khususnya yang bermukim di Dusun Kampung Baru.
Sekadar diketahui, akhir Januari 2020, warga dusun ini juga mengalami kondisi serupa. Yakni terjadi banjir bandang akibat luapan sungai yang berhulu di Gunung Raung dan Gunung Suket.
"Untuk rencana relokasi warga memang ada keterlambatan," papar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan saat mengunjungi lokasi banjir bandang Ijen, Senin (12/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut mantan Menteri Sosial RI ini, keterlambatan itu disebabkan anggaran dari BNPB baru cair pada akhir Desember 2022. Sehingga rekontruksi dan relokasinya terkendala.
"Mestinya relokasi itu sudah bisa dilakukan setelah kejadian banjir bandang tahun 2020 itu. Cuma anggaran dari BNPB memang baru cair Desember kemarin," jelas Khofifah.
Ia juga meminta secepatnya dilakukan relokasi bagi warga terdampak. Pun ada hal-hal yang juga perlu di-support anggaran yang ada di APBD Jawa Timur.
"Kita memang ada anggaran untuk bencana. Oleh sebab itu, BPBD Bondowoso dan BPBD provinsi kami minta segera berkoordinasi," tandas Khofifah.
Diketahui, banjir bandang menerjang kawasan Ijen, Minggu (12/2/2023) malam. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun perkampungan warga dipenuhi material yang berasal dari limpasan air sungai.
Kondisi paling parah terjadi di Kampung Baru, Kasilat. Material sungai yang terdiri dari kayu, bambu, dan benda lainnya menerjang permukiman warga.
Material itu terbawa aliran sungai yang memang meluap sangat besar. Banjir tersebut sebagai dampak hujan deras sejak siang hari yang terjadi di kawasan hulu Kecamatan Ijen.
(hil/fat)