Banjir bandang menerjang kawasan Ijen, Bondowoso. Warga mengungkapkan detik-detik mencekam saat air bercampur lumpur dan material lainnya itu tiba-tiba menerjang permukiman.
Dua desa terdampak luapan sungai yang berhulu di Gunung Raung dan Suket tersebut. Yakni Desa Sempol dan Desa Kalisat, Kecamatan Ijen, Bondowoso.
"Airnya berasal dari luapan sungai, lalu masuk ke permukiman," kata Sujono (56), salah satu warga Desa Kalisat kepada detikJatim, Senin (13/2/2023) dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menceritakan, aliran sungai tiba-tiba membesar. Air langsung menerjang permukiman warga, terutama yang dekat dengan sungai.
Menurutnya, tanda-tanda banjir sebenarnya mulai tampak setelah air bercampur lumpur di sungai itu makin membesar saat menjelang Magrib, Minggu (12/2).
"Air bercampur kayu, bambu, dan material lainnya mulai masuk permukiman sekitar jam 7 malam. Warga mulai panik dan berlarian," terang bapak dua anak ini.
Parahnya lagi, imbuh Sujono, bersamaan dengan terjangan banjir bandang, listrik seketika padam. Seisi desa makin mencekam. Banyak warga yang kemudian lari, berusaha menyelamatkan diri dalam kondisi gelap gulita.
"Ya, orang-orang jadi makin panik, berlarian di tengah gelap. Banyak yang terjatuh. Mudah-mudahan banjir ini tak ada korban," tukas Sujono
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang menerjang kawasan permukiman di Ijen, Bondowoso pada Minggu malam. Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan jatuhnya korban jiwa. Daerah yang paling parah diterjang banjir bandang adalah di Kampung Baru, Kalisat.
(abq/dte)