Warga Lamongan Sukses Olah Popok Bekas Jadi Pupuk Organik

Warga Lamongan Sukses Olah Popok Bekas Jadi Pupuk Organik

Eko Sudjarwo - detikJatim
Minggu, 12 Feb 2023 02:02 WIB
Popok bekas jadi pupuk organik lamongan
Warga Desa Klagensrampat, Lamongan olah popok bekas jadi pupuk organik. (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Mengubah yang terbuang jadi sesuatu yang punya nilai lebih. Itulah yang dilakukan oleh warga salah satu desa di Lamongan. Mereka memanfaatkan popok bayi yang terbuang jadi pupuk organik.

Sebagai salah satu desa yang berada di tepian Bengawan Solo, warga Desa Klagensrampat, Kecamatan Maduran, Lamongan kerap menjumpai aneka sampah. Salah satunya popok bayi.

"Semuanya berawal dari banyaknya sampah popok bayi yang kerap kami jumpai dan mencemari lingkungan seperti aliran Bengawan Solo," kata Kepala Desa Klagensrampat, Kecamatan Maduran Suliono saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (11/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suliono mengatakan, warga kemudian mencari ide untuk memanfaatkan sampah popok bayi. Pemanfaatan sampah popok bayi ini, menurur Suliono, sekaligus menjadi solusi untuk mengurangi sampah popok yang sulit didaur ulang, serta kerap mencemari lingkungan.

"Dari berbagai literatur yang ada, kami kemudian menelurkan gagasan mengubah popok bayi ini menjadi pupuk organik cair dan fungisida," ujarnya.

Pemanfaatan popok bayi sebagai bahan dasar pupuk organik cair dan fungisida ini karena terdapat kandungan zat antijamur dan klorofil dari urine bayi. Hal itu baik baik bagi tumbuhan. Popok bekas itu kemudian diolah sedemikian rupa dan diberi sejumlah bahan tambahan agar bisa menjadi pupuk.

ADVERTISEMENT

"Bahan campuran popok bekas yang kami pakai untuk pupuk organik cair ini di antaranya adalah buah nanas, cairan tetes tebu, dan lainnya," jelas Suliono.

Proses pembuatan pupuk cair organik ini sangat mudah. Diawali dengan memisahkan jeli dan kain yang ada pada popok bekas yang sebelumnya sudah mereka dapatkan. Jeli yang sudah berhasil dipisahkan dari popok bekas dicampur dengan bahan-bahan lainnya yang sudah disiapkan sebelumnya untuk kemudian difermentasi selama beberapa hari.

"Jeli yang ada dalam popok dipisahkan dari kain. Kemudian jeli tersebut difermentasi selama 7 hari dengan campuran bahan lainnya," paparnya.

Kain perekat pada popok bekas yang sudah terpisahkan dengan jeli, lanjut Suliono, dapat diolah kembali dan dimanfaatkan menjadi bahan campuran untuk membuat pot bunga. Setelah jadi, pupuk cair dari bahan dasar popok bekas itu siap digunakan untuk memupuk tanaman.

"Jadi mau kainnya popok itu sendiri, kemudian jeli atau urinenya itu semua bisa dimanfaatkan," tandas Suliono.




(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads