Pemkot Surabaya Mulai Gencarkan KTP Digital

Pemkot Surabaya Mulai Gencarkan KTP Digital

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 11 Feb 2023 12:30 WIB
Kepala Dispendukcapil Surabaya Agus Imam Sonhaji
Kepala Dispendukcapil Surabaya Ahus Imam Sonhaji (Foto file: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Persediaan blangko e-KTP disetop dan akan diganti KTP digital atau Identitas Kependudukan Digital (IKD). Di Kota Surabaya sendiri sudah ada 24.363 warga yang sudah memiliki KTP digital di gawai.

Kepala Dispendukcapil Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, KTP digital sudah dimulai di Kota Pahlawan sejak November 2022 hingga kini sudah puluhan ribu warga menggunakannya. Sebelumnya, pada September 2022 juga sudah diterapkan kepada pegawai Dispendukcapil.

"November sudah mulai kita tawarkan kepada masyarakat umum yang ingin cetak ulang KTP elektronik, agar sekalian aktivasi IKD sambil paralel para pegawai Dispendukcapil juga kita aktifkan. Sampai saat tadi malam sudah teraktivasi akun IKD 24.363 warga Kota Surabaya pada HP-nya masing masing," kata Sonhaji kepada detikJatim, Sabtu (11/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, warga Surabaya berusia muda banyak yang suka dengan KTP digital, karena merasa lebih praktis dan tidak bingung ketika ketinggalan dompet.

Sebab identitas sudah jadi menempel menjadi satu dengan ponsel yang hampir tidak pernah lepas dari genggaman.

ADVERTISEMENT

"Para lansia rasanya fifty-fifty antara yang suka dengan IKD yang berbentuk digital dengan KTP elektronik dalam bentuk fisik, dan itu memerlukan upaya edukasi yang berkelanjutan," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya mulai memperkuat misi "Layanan Adminduk dalam Genggaman" sebagai upaya mempermudah urusan warga kota yang membutuhkan dokumen adminduk. Seperti KTP dan KK yang keduanya sudah ada dalam bentuk digital pada IKD.

Namun, masih banyak pula warga Surabaya yang ingin mencetak e-KTP fisik. Namun kebanyakan kawula muda justru lebih memilih KTP digital yang lebih fleksibel.

"Penduduk yang minta cetak ulang KTP elektronik dalam bentuk fisik tetap diproses dan semultan IKD-nya diaktifkan. Sehingga bisa punya dua bentuk dokumen identitas. Namun banyak pula anak muda yang tidak minta lagi KTP elektronik dalam bentuk fisik, ketika KTP dalam bentuk digital sudah mereka miliki," jelasnya.

Lalu, untuk blangko e-KTP yang disetop pemerintah, Sonhaji mengatakan sepanjang warga masih meminta cetak dalam bentuk fisik akan tetap dilayani. Sambil menunggu blangko dari pusat.

"Tetap kita layani dan mereka akan masuk antrean sampai blangko KTP elektronik dari pusat datang yang saat ini masih mengirim, meskipun jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah permohonan cetak KTP elektronik yang naik terus dari waktu ke waktu. Nah sambil menunggu ketersediaan blangko bisa sampai pada antrean cetak pemohon atau warga yang ajukan. Maka IKD menjadi solusi agar warga tersebut tetap bisa memiliki identitas kependudukan," urainya.

Untuk kendala sendiri KTP digital di Surabaya pun beragam, seperti background, pendidikan, budaya hingga usia. Sehingga proses edukasi menjadi hal penting. Agar semua warga menyadari, bahwa dunia ini sedang berproses transformasi ke bentuk digital di semua sektor kehidupan.

"Kemudahan banyak ditawarkan oleh sektor publik dan pemerintahan serta sektor privat ketika bentuk layanan adalah digital. Oleh karena itu berbagai channel informasi kami manfaatkan untuk mengupayakan warga makin paham akan pentingnya IKD yang akan semakin berdaya guna karena bisa link dengan informasi terkait identitas penduduk seperti BPJS, NPWP dan lain lainya," katanya.

Sosialisasi juga terus diperkuat pada channel komunikasi publik adminduk yang dimiliki, yaitu di "swargaloka sub" dengan memperkaya konten dan mengenalkan channel tersebut. Pihaknya juga menjemput bola aktivasi IKD ke kampus-kampus dan sekolah serta kantor publik atau perusahaan dengan pertimbangan, agar praktis karena penduduk ada di satu tempat dan sudah di edukasi lebih dahulu oleh penanggungjawabnya atas product knowledge IKD, sehingga proses lebih cepat dan efektif.

"Sudah kita siapkan petugas untuk membantu warga yang akan aktivasi KTP Digital atau IKD di Mal Pelayanan Publik di Siola, 31 loket layanan adminduk di kantor kecamatan dan in progress sedang disiapkan pula petugas di loket layanan adminduk pada 153 kantor kelurahan," pungkasnya.




(abq/fat)


Hide Ads