Menggunakan ibu pengganti atau surrogate mother untuk punya anak sudah menjadi hal lumrah di kalangan selebriti. Namun tidak semua prosesnya berjalan dengan baik, salah satunya dialami oleh Shanna, seorang wanita yang rahimnya disewa oleh seorang artis papan atas.
Shanna yang saat itu sudah memiliki tiga orang anak membaca tentang program ibu pengganti. Setelah mendaftar ke agen ibu pengganti dan menjalani rangkaian pemeriksaan, ia mendapatkan permintaan dari pasangan selebriti sebut saja Jennifer dan Mark New York.
Pengalaman Shanna saat menjadi ibu pengganti bagi pasangan itu sangat menyenangkan. Mereka juga rutin berkomunikasi untuk mengetahui hal-hal yang Shanna butuhkan selama kehamilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka adalah orang yang baik dan berusaha memahami hidup saya, mengenal anak-anak saya," katanya kepada BBC.
Pengalaman pertama Shanna sebagai ibu pengganti sangat menyenangkan karena bertemu dengan pasangan baik hati yang secara tulus mengungkapkan terima kasih setelah berhasil melahirkan anak mereka.
Namun hal traumatis mulai terjadi ketika ia akan menjadi ibu pengganti selebriti lainnya.
Shanna diperkenalkan seorang selebriti bernama Chaterine (nama samaran) yang ingin menggunakan jasanya sebagai ibu pengganti untuk memiliki anak. Namun Shanna merasa ada yang ganjil dari permintaan wanita itu.
Catherine menyarankan agar mereka tidak melakukan proses surogasi melalui agen pengganti untuk menghemat biaya dan hanya meminta pengacara mereka untuk membuat kontrak. Walau demikian, Shanna tetap menyetujuinya.
Pada percobaan pertama, Shanna mengunjungi klinik IVF untuk menempatkan sel telur yang telah dibuahi ke dalam rahimnya. Namun upaya pertama itu tidak berhasil dengan baik.
Saat percobaan kedua, Chatherine memaksa Shanna meminum tablet yang dianggap dapat mempermudah proses inseminasi. Shanna kemudian berpura-pura meminum pil itu namun sebenarnya membuangnya diam-diam.
Pada akhirnya, Shanna tidak berhasil hamil dan mereka melakukan percobaan yang ketiga. Kali ini, ketika mereka bertemu di klinik, Catherine kebanyakan menelepon ibunya, memperdebatkan desain interior salah satu rumah mereka. Dia nyaris tidak berbicara dengan Shanna.
Akhirnya percobaan ketiga pun membuahkan hasil. Tingkat hCG Shanna menunjukkan adanya kehamilan yang membuatnya senang, tapi tidak dengan Chaterine.
Aktris itu bercerita bahwa ia pernah menyewa ibu pengganti sebelum Shanna yang berakhir keguguran karena melakukan perjalanan penerbangan untuk mengunjungi ayahnya yang sakit.
"Itu salah dia. Aku menyuruhnya agar tidak berpergian tapi dia melakukannya. Lihat apa yang terjadi? Bayinya mati," kata Catherine dengan ketus.
Beberapa hari kemudian, Shanna mendapatkan kabar mengejutkan dari Catherine. Ia mengaku bahwa seorang ibu pengganti yang juga telah ia sewa berhasil melahirkan anaknya.
Shanna melanjutkan pemeriksaan rutinnya, mengemudi lebih dari satu jam sekali jalan ke klinik, tidak tahu apakah Catherine masih menginginkan bayi itu.
Empat minggu berlangsung, ternyata level hCG Shanna turun drastis hingga ia mengalami keguguran. Ia menelepon Catherine namun wanita itu tak menjawabnya.
Shanna kemudian mengirimkan pesan kepada Catherine setelah ia tidak meresponsnya selama berhari-hari.
"Hai, saya harap Anda dan bayi Anda baik-baik saja. Apakah saya harus meneruskan sisa tagihan kepada Anda?" tulis Shanna dalam pesan teks yang ia kirimkan.
Namun Catherine meresponsnya dengan dingin. Sejak saat itu keduanya tak pernah lagi berbicara setelah hubungan 'transaksional' itu berakhir.
"Shanna, hubungan kita telah berakhir. Saya terkejut dengan sikap dingin Anda atas kelahiran anak saya. Kirimkan tagihan Anda," balas Catherine.
Meski sempat mengalami kejadian traumatis, Shanna akhirnya setuju menyewakan rahimnya lagi kepada pasangan lain empat tahun kemudian. Beruntung, ia kembali dipertemukan dengan orang baik.
"Saya pikir saya membutuhkan sesuatu yang baik untuk menghapus pengalaman mengerikan dengan Catherine," kenang Shanna.