Gangster Surabaya Ikut Sekolah Kebangsaan Akan Jadi Duta Pemkot Usai Lulus

Gangster Surabaya Ikut Sekolah Kebangsaan Akan Jadi Duta Pemkot Usai Lulus

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 02 Feb 2023 15:40 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyad (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya -

Sekolah kebangsaan untuk 78 remaja yang terjaring razia gangster, balap liar dan kegiatan negatif lainnya akan dimulai bulan ini. Sekolah kebangsaan ada kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) di lingkungan TNI/Polri. Ketika selesai mengikuti sekolah kebangsaan dari TNI dan Polri, mereka akan dijadikan duta Pemkot Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan dengan sekolah kebangsaan dan menjadikan remaja sebagai duta pemkot bertujuan agar bisa mengajarkan nilai-nilai kebangsaan. Diharapankan kenakalan remaja di Kota Pahlawan bisa dikendalikan.

"Sudah, insyaallah Februari sudah mulai. Ada sekitar 78 anak yang kita lakukan sekolah wawasan kebangsaan. Kita izinkan ke sekolahnya, setelah itu kita jadikan Duta Pemkot Surabaya untuk mengajak teman-temannya masuk ke dalam sekolah wawasan kebangsaan," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (2/2/2023).

Akhir-akhir ini, di Surabaya kembali muncul kelompok remaja yang meresahkan warga. Bahkan membuat onar yang salah satunya di salah satu warkop di kawasan Sukolilo.

Menurut Eri, kelompok pemuda itu bukanlah perseteruan antar gangster. Melainkan kelompok perguruan silat yang tengah berseteru dengan kelompok lain.

"Kemarin itu bukan gangster, karena tidak ada gangster di Surabaya. Kemarin itu adalah dari perguruan (silat), kalau yang di Sukolilo antar 2 perguruan. Sama seperti di kota lain, yakni antar dua perguruan," ujarnya.

Eri juga tak membenarkan jika patroli tak lagi digencarkan. Setiap malam pemkot bersama Tim Asuhan Rembulan tetap menggelar patroli ketertiban. Polrestabes Surabaya juga memanggil dan mengajak para perguruan silat dan beladiri menjaga keamanan dan ketentraman kota melalui 'Jogo Suroboyo'.

"Yang dilakukan Pak Kapolres sangat luar biasa untuk perguruan silat yang ada di Surabaya, jadi perguruan ini harus ditenangkan, nanti kita pertemukan lagi. Makanya ketika kemarin ada di kejadian di Sukolilo langsung berakhir, yang diserang adalah perguruan lainnya. Ada anak di sana, maka dia (perguruan lainnya) mencarinya di sana, setelah itu dia ya pergi, bukan merusak tapi mencari anak dari perguruan itu tadi," jelasnya.

Eri menegaskan, di Surabaya tidak ada kelompok gangster seperti yang disebut-sebut masyarakat. Sebab, para pemuda dari perguruan beladiri maupun pencak silat tersebut tengah ditindaklanjuti oleh Polrestabes Surabaya.

"Ini masih ditindaklanjuti sama Pak Kapolres, karena kemarin perguruan ini juga ada yang lewat WhatsApp untuk (koordinasi) kumpulnya. Kenapa kita bisa tahu dari perguruan? karena dari kepolisian, ada buktinya dari perguruan. Tugas Kita adalah bagaimana menyatukan perguruan untuk menjaga Kota Surabaya," pungkasnya.



Simak Video "Maksud Wali Kota Surabaya soal Perintah Putar Lagu Indonesia Raya Tiap Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(esw/iwd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT