Pria bernama Suhadi alias Hadi atau juga dikenal Gos A sering menyebar uang di jalanan di Desa Watudakon, Kesamben, Jombang. Respons warga setempat pun beragam.
Ada warga yang mengaku lebih senang Gos A atau yang lebih dikenal Gus Hadi oleh warga sekitar menyebar uang di jalanan sehingga warga harus berebut uang tersebut.
Warga yang berpendapat demikian adalah Siti Aminah (51). Ia mengaku lebih senang Gus Hadi menyebar uang di jalanan karena menurutnya aktivitas berebut uang itu seru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahunya dari live YouTube kalau mau sebarkan uang. Tapi harus jatuh bangun rebutan di jalan. Saya lebih suka disebarkan, lebih seru. Jadi bolak balik bisa rebutan," ujarnya.
Aminah mengaku sempat mendapat uang Rp 350 ribu dari aksi sebar uang oleh Gus Hadi pada Januari. Dia dapat uang itu dalam sehari tapi dalam 2 momen berbeda.
"Dapat 2 kali dalam sehari. Pertama, Rp 150 ribu hasil rebutan, kedua Rp 200 ribu," jelasnya.
Uang itu langsung dia habiskan untuk berwisata bersama keluarganya. Karena kebetulan hari itu ia memang hendak bepergian ke Yogyakarta bersama keluarganya.
Banyak tetangganya sesama warga Dusun Watudakon merasakan hal yang sama. Ada yang mendapatkan uang Rp 200 ribu, Rp 300 ribu, Rp 500 ribu, hingga Rp 600 ribu.
Pendapat sebaliknya diungkapkan oleh Yuli (39), emak-emak warga Dusun Watudakon itu berharap Gus Hadi membagikan uang secara merata kepada warga.
Menurutnya, bila uang itu disebarkan di jalan, uang yang diperoleh warga tidak bisa merata. Ada yang dapat Rp 1 juta lebih, Rp 400 ribu, bahkan tidak dapat sama sekali.
"Sebetulnya lebih suka dibagikan langsung ke warga biar pembagian merata. Kalau disebarkan seperti itu, ada yang tidak dapat sama sekali padahal sudah jatuh bangun," ujarnya.
Yuli sendiri pada awalnya sempat takut turut serta berebut uang ya disebar oleh Gus Hadi. Namun karena sudah beberapa kali terjadi, ia akhirnya ikut.
Ia mengaku 2 kali ikut berebut uang di Jalan Raya Watudakon. Dari 2 kali berebut itu dua kali ia mendapat uang Rp 200 ribu pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.
"Senang, tapi sempat takut, khawatirnya kan di jalan, ada yang bilang uang tidak wajar. Saya pikir-pikir kok sering, tidak ada masalah dan aman-aman saja, akhirnya ikutan," jelasnya.
Berbeda dengan Aminah yang menghabiskan uang yang didapat dari Gus Hadi untuk jalan-jalan, Yuli memanfaatkannya untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Menurut Yuli, aksi Gus Hadi menyebar uang terakhir kali sekitar 1 minggu lalu. Setelah itu sampai sekarang aksi serupa tidak terulang lagi.
Yuli juga sempat menyinggung alasan Gus Hadi menyebarkan uang di jalanan di Desa Watudakon. Kata dia, Gus Hadi punya nazar.
"Katanya dia (Gus Hadi) punya nazar kalau sukses, warga Watudakon disebari angpao," tandasnya.
Baik Siti Aminah maupun Yuli mengaku mendapatkan informasi kegiatan sebar uang itu dari siaran langsung YouTube milik Gus Hadi.
(dpe/iwd)