Pemilik Xpander yang menyebarkan uang di jalanan desa di Jombang diketahui adalah Suhadi alias Hadi alias Gos A. Siapa Gos A sebenarnya?
Gos A yang saat ini tinggal di Jalan Bebekan Timur, Taman Sidoarjo lahir di Desa Watudakon, Jombang. Ia lalu pindah ke Sidoarjo pada 1990. Di rumahnya di Sidoarjo, orang tua Gos A membuka warung kopi (warkop) yang hingga saat ini masih eksis.
Di rumah itu, Gos A membuka praktik pengobatan tradisional yang buka mulai Isya. Dia mengaku mengobati segala jenis penyakit. Pasien yang datang ke sana sama sekali tak dipungut biaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua yang datang ke sini saya obati, semua penyakit," ungkap Gos A kepada detikJatim yang mendatangi rumahnya, Selasa (31/1/2023).
![]() |
Ditanya soal sumber kekayaannya, Gos A tidak mau menjawabnya secara rinci. Gos A cuma menyebut bahwa dulunya dia pernah berbisnis logam besi dan tembaga.
"Saya juga pernah memiliki koleksi benda bersejarah seperti keris dan lain-lain," tambah Gos A.
Gos A menyebut aksi menyebarkan uang itu telah dilakoni sejak tahun 2019. Sedangkan motifnya karena kesenangan berbagi dengan masyarakat.
"Kalau menyebarkan uang itu didasari dengan rasa kesenangan saja. Sebenarnya sudah lama, dan dilakukan beberapa tempat. Yang paling sering di Desa Watudakon Jombang," kata Gos A di kepada detikJatim di rumahnya Sidoarjo.
Gos A menambahkan Desa Watudakon merupakan tempat kelahirannya. Untuk itu, ia paling sering menyebar uang di desa tersebut.
"Menyebarkan uang itu spontanitas tidak ada rencana, hanya didasari rasa senang saja, apalagi di kampung halaman. Karena kampung halamanku menyisakan kenangan yang indah," jelas Gos A.
![]() |
Selain di Desa Watudakon, lanjut Gos A, ia juga pernah menyebar uang di sejumlah tempat seperti di Kecamatan Krian, Balongbendo, di Taman Pinang Sidoarjo kota, serta di depan rumahnya di Desa Bebekan Kecamatan Taman.
"Kalau menyebarkan uang di wilayah Kecamatan Taman sering kali. Bahkan di depan rumah hampir setiap hari. Nominalnya pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu," lanjut Gos A.
Aksi Gos A menyebarkan uang di jalanan dianggap tak elok. Namun dia tak ambil pusing dengan perkataan atau komentar orang. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat apapun penilaiannya.
"Saya tidak mau menanggapi masyarakat yang berkomentar tidak tepat, itu hak mereka. Kalau uang tersebut dibagikan di salah satu titik malah akan mendatangkan banyak masyarakat dan berisiko. Yang terpenting tidak merugikan orang lain," kata Gos A.
"Ini murni hanya kesenangan saja, saya merasa bangga ketika bisa menyenangkan orang lain. Karena di masa kecilku hidupku sangat kurang beruntung," katanya.
Ia mengaku telah menyebarkan uang dari dalam kendaraan di Desa Watudakon mencapai Rp 250 juta. Dan ia berencana akan menyebarkan uang lebih banyak lagi dalam waktu dekat.
(abq/iwd)