Pria bernama Suhadi alias Hadi atau juga akrab dikenal Gos A sering menyebar uang di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Jombang. Warga sekitar cukup senang dengan aksi royal Gos A tersebut. Beberapa warga mengaku mendapatkan informasi sebar uang itu dari live YouTube Gus A.
Kehadiran Gos A bagi-bagi duit mendapat respons positif dari warga di Desa Watudakon. Warga senang dapat uang dari pria yang mereka kenal dengan panggilan Gus Hadi itu.
Gos A kerap menyebar uang dengan berbagai pecahan untuk warga di desa itu saat datang ke sana menaiki Mitsubishi Xpander hitam bernopol L 905 A.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Dusun Watudakon, Warsito (45) mengaku hanya sekali ikut berebut uang yang disebar Gos Ai. Dia ingat saat itu siang sekitar pukul 13.00 WIB ia turut berebut dan mendapat uang Rp 300 ribu berupa pecahan Rp 50 ribu.
"Uangnya saya buat jalan-jalan langsung habis," ujarnya.
Siti Aminah (51) juga merasakan hal serupa. Ia mengaku mendapatkan uang Rp 350 ribu dari aksi sebar uang yang dilakukan Gos A, Januari lalu.
Uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu itu ia peroleh hanya dalam satu hari, tapi pada 2 momen yang berbeda.
"Dapat 2 kali dalam sehari. Pertama, Rp 150 ribu hasil rebutan, kedua Rp 200 ribu," jelasnya.
![]() |
Uang itu juga langsung dihabiskan untuk berwisata bersama keluarganya. Sebab, kebetulan saat itu ia hendak bepergian ke Yogyakarta.
Banyak tetangganya sesama warga Dusun Watudakon merasakan hal yang sama. Ada yang mendapatkan uang Rp 200 ribu, Rp 300 ribu, Rp 500 ribu, hingga Rp 600 ribu.
"Tapi harus jatuh bangun rebutan di jalan," tutur Aminah.
Aminah mengaku mendapat informasi kegiatan sebar uang itu dari siaran langsung YouTube Gos A. Ia mengaku lebih suka uang yang disebar dari mobil ke jalan raya seperti yang selama ini dilakukan Gos A.
"Tahunya dari live YouTube kalau mau sebarkan uang. Saya lebih suka disebarkan, lebih seru. Jadi bolak balik bisa rebutan," cetusnya.
Lantas mengapa Gos A yang royal hanya menyebar uang itu di Desa Watudakon? Siapa sebenarnya sosok Gos A?
Gos A adalah pengusaha warung kopi yang saat ini tinggal di Jalan Bebekan Timur, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Pria itu ternyata lahir di Desa Watudakon, Jombang lalu pindah ke Sidoarjo pada 1990.
Di Sidoarjo, orang tua Gos A membuka warung kopi (warkop) yang hingga saat ini masih eksis. Sementara dia sendiri sukses menjalankan beberapa unit usaha dan membuka praktik pemijatan yang dia klaim tidak dipungut biaya di dekat warung kopinya.
(dpe/dte)