.webp)
Ratusan Aremania kembali datang ke kantor Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan, Kota Malang. Kali ini mereka mengecam aksi perusakan dan penganiayaan saat demonstrasi akhir pekan lalu.
Tak hanya mengecam, mereka juga duduk bersama dengan manajemen menggelar diskusi. Tampak salah satu dirijen Aremania Yuli Sumpil juga hadir.
Yuli Sumpil mengatakan akan menghormati apabila ada perbedaan di antara arek Malang. Namun ia tidak membenarkan adanya cara-cara anarkis, apalagi itu dilakukan sesama arek Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Logo kita dihancurkan oleh teman kita sendiri. Logo ini nggak bersalah, teman kita banyak yang meninggal karena membela logo ini. Itu pengkhianat Arek Malang. Saya tidak dendam ke beliau, tapi jangan sampai logo ini dirusak," ucap Yuli Sumpil.
"Kalau usut tuntas demonya yang benar. Saya menghormati logo mereka, jangan sampai merusak logo. Kita saling menghormati dan saling menghargai meskipun beda paham. Mari kita jaga kebersamaan, mari kita jaga semuanya, jangan demo yang melenceng," sambungnya.
Sementara Iin Bendu mewakili Aremania lainnya mengungkapkan seharusnya sesama arek Malang bisa duduk bareng untuk membicarakan secara baik-baik, jika ada sebuah persoalan.
"Podo Malang-nya ayo bicara baik-baik, jangan sampai sesama Malang-nya ribut," katanya.
Di akhir diskusi ini ratusan Aremania kembali memasang logo Arema FC depan Kandang Singa, yang sebelumnya sempat dicopot, dirusak serta dibakar oleh massa yang menggelar demo pada Minggu (29/1/2023), kemarin.
Pemasangan logo ini diiringi chant dari ratusan Aremania, lengkap dengan tabuhan drum. Setelah diskusi dan pemasangan logo berakhir, ratusan suporter itu membubarkan diri.
Seperti diberitakan, unjuk rasa depan Kantor Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan, Kota Malang, Minggu (29/1/2023), diwarnai kericuhan. Ratusan massa mayoritas mengenakan atribut hitam merusak store penjualan atribut yang berada satu bangunan dengan kantor Arema FC.
(abq/iwd)
