Kahla Anisa, bocah 5 tahun asal Desa Kamulan, Durenan, Trenggalek yang tertembak senapan angin kini mulai membaik. Korban telah pulang dari rumah sakit dan menjalani rawat jalan.
Ayah Kahla Anisa, Bahrun mengatakan anaknya pulang dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang pada Kamis (26/1). Pasca-menjalani operasi dan perawatan di rumah sakit kondisi kesehatan Kahla menunjukkan perkembangan positif.
"Alhamdulillah saat ini sudah mulai stabil, bagus. Tinggal proses terapi untuk bagian tubuh sebelah kiri," kata Bahrun, Selasa (31/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bahrun, Kahla mulai bisa diajak bicara kembali, bahkan yang bersangkutan memiliki respons yang bagus saat diajak berkomunikasi oleh orang di sekitarnya.
Kondisinya tersebut jauh lebih baik dibandingkan beberapa hari setelah menjalani operasi pengangkatan peluru. Namun pihaknya mengakui saat ini kondisi kesehatan Kahla masih membutuhkan penanganan tim medis secara berkelanjutan, karena bagian syaraf tubuh sebelah kiri terganggu akibat tembakan senapan angin.
"Ini masih harus kontrol rutin ke Malang. Rencananya nanti malam berangkat lagi, karena jadwal kontrolnya besok," ujarnya.
Bahrun berharap kondisi anaknya tersebut semakin membaik dan bisa pulih seperti sedia kala. Keluarga akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengupayakan pengobatan Kahla hingga sembuh total.
"Alhamdulillah untuk pengobatan sudah dibantu dari Baznas Trenggalek," jelasnya.
Sementara itu Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat menjenguk Kahla Anisa, mengaku bersyukur yang bersangkutan saat ini sudah bisa pulang untuk menjalani rawat jalan. Besar harapan, Kahla bisa segera pulih.
"Hari ini kami jenguk adik Kahla yang sebelumnya tidak sengaja terkena peluru senapan angin. Tentu kita berdoa semoga segera pulih membaik. Respons adik Kahla, semangatnya untuk sembuh sangat terlihat meskipun sedikit kesulitan untuk bicara tapi cukup interaktif," kata Bupati Arifin.
Jika kondisi kesehatan terus membaik, pihaknya berharap proses kontrol rutin bisa dialihkan ke RSUD Trenggalek atau Tulungagung, sehingga tidak harus jauh-jauh ke Malang.
"Saya harap kontrolnya nanti bisa lebih dekat," imbuhnya.
Pengurus Baznas Trenggalek Deni Riani mengatakan dari penggalangan dana yang dilakukan, pihaknya berhasil menghimpun donasi dari masyarakat sekitar Rp 139 juta. Dana tersebut langsung disalurkan kepada keluarga Kahla untuk biaya operasi di rumah sakit maupun proses penyembuhan.
"Alhamdulillah dari penghimpunan dana itu terkumpul Rp 139 juta, tentu kami berterimakasih kepada segenap dermawan yang telah memberikan donasi melalui Baznas. Sepenuhnya donasi kami serahkan kepada adik Kahla," kata Deni.
Penyerahan donasi tersebut dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama langsung ditransfer ke rekening rumah sakit untuk pembayaran seluruh biaya operasi dan pengobatan.
"Untuk sisanya ini nanti akan digunakan untuk kontrol dan pengobatan berikutnya," ujarnya.
Sebelumnya, Kahla Anisa (5) warga Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek harus dilarikan ke rumah sakit karena tertembak senapan angin.
Kejadian itu bermula ketika korban bersama saudara dan rekannya bermain bola di rumah neneknya. Saat itulah salah satu bola tersangkut di atas almari, kakak korban pun berusaha meraih bola itu dengan naik meja jahit dan menggerakkan senapan angin yang disimpan di atas almari. Namun naas senapan angin terjatuh dan meletus hingga mengenai kepala Kahla.
(dpe/iwd)